Sedih! Ini Kisah 5 Polisi Rekan Iwan Sarjana Rela Mati Demi daripada Bocorkan Rahasia Negara

Meski demikian, Bripka Iwan harus menjalani perawatan lantaran tubuhnya terdapat luka yang dilakukan oleh napi teroris.

Editor: Candra Okta Della
Istimewa
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat menjenguk Bripka Iwan Sarjana di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Sabtu (12/05/18). 

Kelima korban angota polisi yang tewas di Mako Brimob dalam insiden kerususah terjadi pada Selasa (8/5/2018) lalu yakni Ipda Rospuji Siswanto, Bripka Denny Setiadi, Brigadir Fandy Setyo Nugroho, Bripda Syukron Fahdli Idensos dan Bripda Wahyu Catur Pamungkas.

Namun, seorang polisi yakni Bripka Iwan Sarjana yang sempat disandera hampir 30 jam oleh napi teroris berhasil selamat.

Meski demikian, Bripka Iwan harus menjalani perawatan lantaran tubuhnya terdapat luka yang dilakukan oleh napi teroris.

Namun, nasib Bripka Iwan paling beruntung dibanding kelima temannya yang dibunuh secara sadis oleh napi teroris.

Bripka Iwan Sarjana pun memberikan kesaksiannya ketika ia disandera oleh napi teroris oleh dalam tahanan Mako Brimob Kelapa Dua.

Iwan Sarjana Ungkap 5 Rekannya Pilih Mati daripada Bocorkan Rahasia Negara Pada Napi Teroris

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Iwan Sarjana Ungkap 5 Rekannya Pilih Mati daripada Bocorkan Rahasia Negara Pada Napi Teroris, http://bangka.tribunnews.com/2018/05/18/iwan-sarjana-ungkap-5-rekannya-ditembak-mati-karena-tolak-bocorkan-rahasia-negara-pada-napi-teroris?page=all.

Editor: fitriadi

Hal itu ia ungkapkan dalam acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di TV One pada 15 Mei 2018 yang diunggah dalam akun youtube oleh chanel Indonesia Lawyers Club tvOne.

Bripka Iwan menceritakan pengalaman pahit yang ia alami selama menjadi anggota kepolisian.

Dengan tubuh yang masih dibalut perban, Bripka Iwan menceritakan saat itu ia disandera oleh Napi Teroris.

Namun, saat penyanderaan dilakukan mata Bripka Iwan ditutup oleh napi teroris sehingga tidak bisa melihat apapun.

Menurutnya, suasana ditempatnya disandera saat itu begitu sagat mencekam.

Meskipun matanya ditutup, tapi telinganya masih mendengar jelas pembicaraan napi teroris didalam tahanan.

Namun, ia tidak tahu siapa napi teroris yang bicara padanya.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved