Bom Bunuh Diri Surabaya

Bukan Orang Biasa, Begini Mewahnya 'Istana' Keluarga Dita Suprianto, Pelaku Bom 3 Gereja di Surabaya

Saat penggerebekan, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, polisi menemukan tiga bom di rumah keluarga Dita Supriyanto.

Editor: Tresia Silviana
tribun jatim
Rumah pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya 

Sementara, Ketua Sub RT/RW 02/03 Kelurahan Wonorejo, Adi, mengatakan, Dita dan keluarganya tinggal di kompleks ini sejak tahun 2010.

Keluarga itu pindah dari Tembok Dukuh, Surabaya.

Ini sekaligus menjelaskan informasi yang belum pasti soal tahun mereka tinggal di sana.

Bahkan, ketika jurnalis Surya bertanya kepada para tetangganya, tak ada yang bisa memastikan dengan pasti.

"Seingat saya, baru tiga tahun mereka tinggal di sini," kata Yuki, warga yang rumahnya hanya terpisah oleh tembok pembatas dengan rumah Dita.

 Adi dan Yuki menilai, selama Dita dan keluarga di tinggal di kompleks ini, mereka jarang bersosialisasi dengan warga setempat.

"Kalau anaknya yang kecil main di depan rumah dan didatangi anak saya, dia selalu langsung masuk," kata Yuki.

Khorihan mengatakan, Dita dan keluarga tergolong orang dengan penghasilan cukup. 

Mereka punya usaha pembuatan minyak kemiri, minyak jintan, dan berbagai jenis minyak serupa lain.

Usaha itu dijalankan di dalam rumah.

Sepengetahuan Khorihan, banyak warga keturunan Tionghoa yang datang ke rumahnya untuk sekadar mengambil minyak produksi Dita.

"Paling beberapa jeriken dalam satu kali produksi," ujarnya.

"Pertama kali ke sini, dia minta surat domisili untuk mengurus SIUP. Terus saya tanya, usahanya apa? Katanya bikin minyak-minyak tadi," kata Khorihan.

Dibanding para tetangga lain, Khorihan tergolong lebih akrab dengan Dita.

Soalnya, mereka sering salat berjamaah di musala setempat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved