Solusi Macet di Palembang Mulai dari Penerapan Ganjil Genap Hingga Three In One

Perbaikan dua jembatan, yakni Jembatan Ampera dan Jembatan Musi II disinyalir menjadi biang kemacetan ini.

Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
zoom-inlihat foto Solusi Macet di Palembang Mulai dari Penerapan Ganjil Genap Hingga Three In One
WhatsApp
Macet

Laporan Wartawan Sripoku.com Yandi Triansyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejak beberapa hari terakhir, Kota Palembang kembali mengalami kemacetan yang sangat krodit.

Beberapa kawasan mulai dari Jalan Sudirman, Mardeka, Jembatan Ampera, Jakabaring, Padang Selasa, Alamsyah Ratu Prawira Negara, A Rivai terjadi kemacetan.

Perbaikan dua jembatan, yakni Jembatan Ampera dan Jembatan Musi II disinyalir menjadi biang kemacetan ini.

Jembatan Musi II ditutup total, karena ada perbaikan platdek yang mengalami korosi.

Sehingga seluruh kendaraan dibebankan ke Jembatan Duplikat Musi II diberlakukan dua jalur.

Begitu pula Jembatan Ampera, saat ini sedang dilakukan pengecetan jembatan dan pembangunan Pendestrian.

Sehingga adanya penyempitan jembatan. Dan menyebabkan kendaraan memacu pelan kendaraannya.

Kasat Lantas Polresta Palembang, Kompol Andi Baso Rahman. Perbaikan jembatan Musi II dan Jembatan Ampera sangat mempengaruhi kemacetan yang terjadi di kota Palembang, beberapa hari terakhir.

Pihaknya berencana pasca perbaikan bakal mengaji bersama forum. Lalu lintas untuk memperlakukan sistem nomor polisi ganjil genap bagi kendaraan yang akan melintas dari dan menuju Jembatan Ampera.

Sistem ini bisa diberlakukan setiap hari kecuali sabut dan minggu.

Selain itu, jelang Asian Games, ia menawarkan beberapa solusi lainnya. Diantaranya menerapkan 3 in 1 bagi mobil-mobil yang melintas di kawasan Simpang Charitas Jalan Sudirman hingga turunan Fly Over Jakabaring, Jalan Gubernur HA Bastari.

"Tapi ini juga nantinya ada kelemahan, tapi akan kita koordinasi kan dulu, "katanya.

Menurut dia, moda transportasi umum belum menjadi minta bagi masyarakat. Warga kata dia, masih senang menggunakan transportasi pribadi..

Sehingga pertumbuhan volume kendaraan memicu kepadatan di Jalan jalan.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved