Lakukan Ujaran Kebencian, Alung Akui Salah & Minta Maaf ke Warga Lahat, Proses Hukum Tetap Jalan

Belum adanya kejelasan terkait kasus Radius Wiajaya alias Alung, yang diduga melakukan ujaran kebencian terhadap umat muslim

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Reigan Riangga
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
Pertemuan Kapolres Lahat, FKUB, MUI, Kemenag Kabupaten Lahat, ormas islam seperti Muhamamdiyah dan NU, serta Aliansi Pembela Islam (API), persatuan tioghoa Kabupaten Lahat serta Radius Wijaya alias Alung. 

Ditempat yang sama, Ketua Aliansi Pembela Islam (API) Kabupaten Lahat, Elvin menilai maaf Alung tidak seberapa sakitnya jika dibandingkan sakitnya umat Islam di Kabupaten Lahat, atas perbuatanya.

Baca: Manajemen Akui, Gaji Pemain Sriwijaya FC Terlambat Dibayar

Menurut Elvin, postingan Alung sudah mencederai muslim di Kabupaten Lahat.

"Karena kita sebagai umat muslim sudah sakit. Disini Alung hanya meminta maaf saja, namun apa yang sudah di derita umat muslim di Kabupaten Lahat telah tersakiti.

Karena itulah, kami minta Alung tetap di penjarakan. Apalagi kami akan tetap mengawal kasus Alung ini, dan Insya Allah tanggal 23 April nanti kami akan melakukan unjuk rasa secara damai dengan melakukan aksi 234," tegas Elvin.

Baca: Kawasan Pelabuhan Boombaru Dipenuhi Lubang

Sementara itu, Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi SIK menegaskan saat ini pihaknya sudah mengumpulkan bukti-bukti saksi terkait kasus Alung.

Bahkan pihak Polres Lahat sedang mendalami kasus ini dengan menghadirkan para ahli, baik itu ahli bahasa maupun ahli lainnya. Namun proses hukum terhadap kasus Alung tetap berjalan.

"Proses hukum terhadap Alung tetap berjalan. Karena kita sedang mengumpulkan bukti-bukti yang ada. Karena kita juga akan menghadirkan para ahli yang akan kita ambil dari UNSRI. Karena itulah kasus ini tetap berjalan.

Baca: Ayo Cek Pengumuman SNMPTN Jam 5 Sore Ini, Begini Caranya!

Namun intinya saya berharap agar kita selalu bersama-sama menjaga Kabupaten Lahat ini tetap aman, tenteram, dan kondusif," terangnya.

Sebelumnya, Alung dilaporkan warga lantaran diduga melakukan ujaran kebencian dengan mengatakan dakwah Ustad Abdul Somad tidak mendidik dan provokatif. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved