Anggota TNI Tenggelam di Sungai Lalan Muba Dimakamkan, Ternyata Ini Penyebabnya Tenggelam
"Saya mencoba untuk menghidupkan mesin perahu tapi Mar Husoyin sudah duluan melompat ke air," ungkap Subkhi.
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Tarso
Laporan wartawan sriwijaya post, Fajeri Ramadhoni
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Pasca terjadinya kecelakaan antara speedboat dan tugboat Karya Pasific 2202, di Sungai Lalan, Desa Mangsang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sabtu (24/3/18) yang menyebabkan satu korban tewas yakni anggota TNI Lanal Palembang Koptu Mar Husoyin.
Kini sejumlah saksi yang terlibat kecelakaan dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian Polres Muba, dimana sopir Speedboat yang membawa korban, serta nahkoda dan ABK tugboat TB Karya Pasific 2202 kini diperiksa.
"Ya, saat ini sedang berjalan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Pemeriksaan sendiri dilakukan di ruangan Satuan Polair Polres Muba,"kata Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti, melalui Kanit Gakum Iptu Susilo, Senin (26/3/18).
Agenda pemeriksaan yang dilakukan pada hari ini, meminta keterangan terhadap saksi-saksi yang ada di lapangan.
Dimana, sopir speedboat, nahkoda, ABK, dan pihak keluarga korban diperiksa.
"Ini masih dalam tahap pemeriksaan, mengenai penetapan tersangka kita belum. Karena masih dalam tahap pemeriksaan saksi dan menunggu perkembangan lebih lanjut,"ujarnya.
Sementara, sopir speedboat yang bersama korban, Subkhi (22) mengatakan sebelum terjadinya kecelakaan tersebut ia bersama korban rencananya hendak berbelanja beras untuk keperluan sehari-hari.
Namun pada saat dalam perjalanan, ia tidak menyangka bahwa kejadian naas bakal terjadi terhadap keduanya.
"Kami tidak menyangka pak, kami itu mau belanja. Saat itu mesin kami mati dan datang dari arah berlawanan tugboat, saya mencoba untuk menghidupkan mesin perahu tapi Mar Husoyin sudah duluan melompat ke air," ungkap Subkhi.
Subkhi yang mencoba menghidupkan mesin tapi tak kunjung hidup lantas ia turut melompat karena tugboat semakin dekat.
"Saya coba hidupkan mesin tapi tidak kunjung nyala, lantas saya juga lompat. speedboat kemudian masuk dalam di bawah tugboat,"ungkapnya.
Terpisah, Nahkoda kapal TB Karya Pasifik 2202, Budi Pranowo dan Juri Mudi Andri, mengungkapkan saat itu kapal baru keluar loading dan tidak mengetahui bahwa ada speedboat yang mepet kearah kapal.
Karena ada perahu yang merapat ,kemudian Chip Officer memberi tahu dan kita langsung mematikan mesin.
"Kami tidak mengetahui sama sekali bahwa ada speedboat yang mendekat. Saat itu kecepatan sangat pelan yakni 44 knot, kemudian baru mengetahui bahwa ada speed yang tertabrak,"ujar Budi Pranowo.
