Siapa Sangka Ternyata Pedagang Buah Ini Punya Masa Lalu Yang Kelam Di Dunia Kriminal, Ini Profesinya

Saat menjadi pedagang buah, ternyata dirinya masih dipantau oleh petugas BNN.

"Saya waktu dagang disini, ternyata ada petugas BNN mantau saya, dia datang bilang 'ayo kita ke kantor terus tes urin disana, kalo kamu gak terbukti pemakai tembak ini pistol ke kepala saya' wah takut saya gak berani," kata BO.

Petugas BNN mengawasinya Selama tiga Bulan untuk membuktikan bahwa BO benar berhenti menjadi gembong narkoba.

"Selama tiga Bulan dia ngawasin saya, sampai hari terakhir dia ngetes saya ngasih sabu buat dijual lagi, saya gak mau karena mau tobat," ujarnya.

Namun mengingat kedua anaknya yang membuat berhenti BO dari dunia kriminal.

Pria bertubuh tegap ini sudah menikah dari umur 18 tahun dan telah di karunia dua orang anak yang saat ini tinggal di Madura.

"Saya kesini mau berhenti dari dunia itu, semuanya karena anak, sudah cukup biar anak saya tau bapaknya itu orang baik, keluarga istri saya juga biar tahu bahwa saya ini orang baik," ujarnya.

Banyak rintangan yang dihadapi saat berdagang buah, di kejar Satpol PP menjadi keseruan tersendiri bagi BO.

"susah dagang disini, ini juga bahaya kadang-kadang ada pedagang yang ditabrak pengendara sini, jadi takut, sering kejar-kejaran sama satpol pp juga tapi seru aja kejar-kejaran," ujarmya.

Kebulatan tekad untuk bertaubat sudah bulat dan semua itu dipengaruhi oleh anaknya.

"Ya walau cuman jadi tukang buah kadang-kadang cuman dapet Rp 50 ribu per hari tapi yang penting halal buat anak istri saya di kampung," kata BO.

Berita ini telah dipublikasikan di situs TribunJakarta.com dengan judul:

Pensiun Jadi Tukang Pukul dan Pengedar Narkoba, Ayah Dua Anak Ini Pilih Jualan Buah di Jakarta