UIN Palembang Jalin Kerjasama Pendidikan dengan Negara Iran

-Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Muhammad Sirozi mengatakan, sebagai lembaga akademik

Penulis: Yuliani | Editor: Odi Aria Saputra
SRIPO/YULIANI
Suasana seminar nasional yang mendatangkan guru besar dari Iran di Academik Center UIN Raden Fatah Palembang Selasa (20/2/2018). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Muhammad Sirozi mengatakan, sebagai lembaga akademik, pihaknya ingin diskusi antara Indonesia dan Iran berjalan dengan baik, meskipun hubungan tersebut sering kali terganggu dengan persepsi yang salah, sehingga sering kali muncul miskomunikasi (perbedaan pendapat).

Hal ini dikatakan Sirozi, dalam acara seminar Internasional dengan Iran tema Indonesia-Iran Relations and Dipolmacy, Geo Politics, Repositioning and The Future Cooperation dan sekaligus jalin MoU antara UIN Raden Fatah dan Iran, di Academik Center UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (20/2/2018).

"Kali ini Fakultas Adab and Humaniora yang menjadi tuan rumah dalam acara ini.

Dan juga ini sebagai tindak lanjut untuk ke depannya," ujarnya di sela kegiatan seminar internasional.

Sirozi menerangkan, mengenai MoU dengan Iran, pihaknya sudah lama jalin kerjasama dengan kedutaan Iran di Jakarta dan Universitas Iran.

"Pendidikan di Iran tak kalah hebatnya dengan negera lain.

Kita saling belajar dan transfer ilmu, karena Iran juga banyak melahirkan artikel di jurnal internasional.

Dan kita juga perlu adanya pertukaran dosen nantinya," jelasnya.

Ia mengatakan, dengan adanya kerjasama antara UIN dan Iran, masyarakat tidak perlu khawatir, karena ini menyakut pendidikan atau akademi.

"Ilmu itu tidak ada batasannya. Karena yang datang ke sini adalah orang-orang ahli semua, jadi kita bukan mengundang aktifis syi'a, inikan akademik dan tidak perlu di khawatirkan," tegas Sirozi.

Sementara itu, Dekan Fakultas Adab and Humaniora, Nor Huda menuturkan, kedepan ada dua dosen yang bakal kuliah ke sana (Iran), satu politik islam dan studi klasik.

"Saya juga berharap ada beasiswa untuk mahasiswa untuk melanjutkan studi politik islam di Iran," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved