Niat Puasa Senin Kamis dan Dibukanya Pintu Ar Rayyan Dibuka, Surga Bagi Orang yang Berpuasa
Selain untuk beribadah, banyak hikmah yang didapatkan terutama untuk kesehatan dan juga kebugaran fisik.
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
"Wahai para pemuda, apabila siapa di antara kalian yang telah memiliki ba'ah (kemampuan) maka menikahlah, kerena menikah itu menjaga pandangan dan kemaluan. Bagi yang belum mampu maka puasalah, karena puasa itu sebagai pelindung." (HR Muttafaqun 'alaih).
4. Hari pilihan Rasulullah untuk berpuasa sunah
Setidaknya ada 7 hari dalam satu minggu, namun Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalam lebih menyukai hari Senin dan Kamis.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
5. Pintu surga Ar Rayyan yang dipersiapkan khusus bagi orang-orang yang gemar berpuasa
Nah, ini yang luar biasa bagi Orang yang suka merutinkan puasa in syaa Allah akan dapat memasuki surga dari pintu khusus yang bernama Ar Rayyan.
"Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa." (HR Bukhori dan Muslim).
6. Allah Langsung Memberikan Penilaian Alam Ibadahnya
Amalan yang balasannya dilipatgandakan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, namun puasa adalah amalan spesial yang langsung dinilai oleh Allah.
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR. Muslim no. 1151)
7. Senin dan Kamis adalah hari di mana amalan kita dihadapkan pada Allah
Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalam menyatakan bahwa di hari Senin dan Kamis amalan-amalan manusia dihadapkan pada Allah, maka itulah Rasulullah sangat suka berpuasa di hari Senin dan Kamis karena beliau menginginkan dalam kondisi berpuasa ketika amalannya di hadapkan pada Rabb semesta alam.
“Aku berkata pada Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
8. Amalan yang dicintai Allah dan Rasulullah, sederhana namun dilakukan secara kontinyu terus-menerus
Puasa Senin Kamis tergolong amalan yang sederhana. Berbeda dengan puasa sunah Nabi Daud di mana sehari puasa dan sehari berbuka berselang-seling yang tentu saja lebih berat dilakukan, oleh sebab itu... melakukan amalan yang kontinyu meskipun sederhana merupakan sesuatu yang dicintai Allah dan RasulNya ketimbang melakukan amalan berat luar biasa namun hanya dilakukan sementara waktu saja.