Kisah Lisha, Pelajar Miskin Yang Rela Kerjakan 10 Pekerjaan Demi Biayai 3 Siswa Miskin di Kotanya

Ironisnya, kebaikannya ini malah dipertanyakan sebagian orang, mengingat dirinya sendiri hidup dalam jerat kemiskinan.

Sampai beberapa waktu kemudian dia baru mengetahui pengalamannya yang tidak mudah itu.

Karena tersentuh, wali kelas yang merangkap guru itu kemudian menghubungi reporter Chengdu Business News dan meminta sang reporter untuk memberitakan mahasiswi yang membantu membiayai sekolah tiga siswa tak mampu ini.

Dengan demikan, niat baiknya itu kini akhirnya tersebar luas di media cetak.

Namun, sesak rasanya dada ini ketika membaca beragam komentar netizen yang meragukan dan mempertanyakan tentang niat positif dari gadis yang baik hati itu.

mahasiswi miskin

===

Entah kenapa sekarang setiap melakukan perbuatan baik, selalu saja ada yang meragukan dan mempertanyakannya.

Seolah perbuatan baik itu harus orang-orang kaya, dan seakan orang miskin tidak boleh menjadi orang yang baik hati dan tidak boleh berbuat amal.

Kebaikan adalah pilihan.

Anda bisa memilih untuk menjadi baik pada diri sendiri, juga boleh memilih menjadi baik untuk orang lain.

Tapi memang tidak semua orang bisa melakukan hal yang baik dan tanpa pamrih.

Namun, jangan juga dikarenakan diri sendiri tidak mampu seperti itu lantas meragukan dan mempertanyakan niat baik yang telah dilakukan orang lain!

Tidak perlu juga banyak bicara yang tidak-tidak tentang hidup orang lain, terutama hal yang tidak mampu Anda lakukan.

===

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved