Warga Prabumulih Keluhkan Sampah Menumpuk yang Mengganggu Pemandangan Kota
Masyarakat kota Prabumulih yang hendak ke pasar maupun para pedagang di Pasar Inpres mengeluhkan lambannya petugas mengangkut sampah.
Penulis: wartawan | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Masyarakat kota Prabumulih yang hendak berbelanja ke pasar maupun para pedagang di Pasar Inpres kota nanas, sejak dua hari terakhir mengeluhkan lambannya petugas kebersihan mengangkut sampah.
Akibatnya sampah di bak penampungan di pinggir Jalan Jenderal Sudirman tepatnya depan Grandde hingga dekat gedung PTM 2 Prabumulih menumpuk dan menebar bau tidak sedap hingga merusak pemandangan.
Pantauan Tribunsumsel.com, di beberapa titik bak sampah di kawasan pasar Prabumulih sejak beberapa hari terakhir lambat diambil.
Jika biasanya sampah-sampah tersebut telah diangkut petugas kebersihan di bawah pukul 08.00, beberapa hari terakhir sampah tidak kunjung diangkut hingga pukul 12.00.
Akibat lambannya sampah diangkut menyebabkan warga yang hendak berbelanja menjadi terganggu, karena sampah telah memadati bak penampungan hingga berserakan ke jalan dan menebar bau busuk yang menyengat.
Tidak hanya mengganggu pembeli dan pedagang, tak kunjung diambilnya sampah hingga siang tersebut membuat omset para tukang parkir menjadi berkurang akibat lahan parkir digunakan sebagai tempat mengumpul sampah.
"Biasanya sampah sudah diambil pagi oleh petugas kebersihan menggunakan truk, beberapa hari ini siang terus, tidak tahu apa penyebabnya," ungkap Adi, satu diantara pedagang di Pasar Inpres kota Prabumulih ketika diwawancarai, kemarin.
Adi mengatakan, pihaknya menduga lambannya petugas mengambil sampah lantaran merupakan hari libur natal, sehingga menduga pasar sepi.
"Kemungkinan lain mobil truk sampah rusak sehingga petugas tidak bisa mengangkut sampah hingga siang. Kami berharap petugas mengangkut pagi dan menyiagakan beberapa unit truk sehingga tidak diangkut siang, karena bau sekali sampahnya," tuturnya.
Sementara, Khairil yang merupakan tukang parkir di depan BRI Pasar mengatakan, akibat sampah tak diangkut hingga siang selain menimbulkan bau tak sedap dan sampah berserakan juga membuat kendaraan parkir terganggu.
"Parkir motor menjadi terhalang, karena pengendara tidak mau parkir di dekat sampah, dampaknya berkurang pendapatan parkir kita," katanya.
Untuk itu Khairil mengharapkan, dinas kebersihan agar tetap menyiagakan petugas dan kendaraan ketika libur, sehingga meski libur ataupun tidak jalanan khususnya pasar yang didatangi banyak warga untuk berbelanja tetap ramai.
"Jangan sampai karena hari libur sampah dibiarkan memenuhi bak penampungan hingga meluber ke jalan, semoga saja jika disebabkan oleh kerusakan mobil diharap segera bagus lagi," harapnya. (eds)