Masih Ada Waktu

Mumpung Masih Ada Waktu Manfaatkanlah Sebaik-baiknya

Bila masih mungkin kita menorehkan batin Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas.

Editor: Salman Rasyidin
zoom-inlihat foto Mumpung Masih Ada Waktu Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
H. Hendra Zainuddin. MPdI.

Rasulullah SAW pernah mengingatkan nikmat yang seringkali dilalaikan manusia adalah kesehatan. Selagi sehat banyak kebaikan yang bisa dikerjakan.

Tapi kesehatan pula yang menjerumuskan kita pada keburukan.

Di zaman serba modern saat ini, terkadang kita melupakan pola makan yang sehat dan halal.

Kita lebih banyak mengkonsumsi makanan instan dan juga kerja tak kenal batas waktu, sehingga tubuh sangat rentan dengan penyakit.

Nah, kalau sudah sakit, maka ibadah yang kita lakukan sedikit terhambat (tidak istiqamah dan tuma'ninah) dan terkadang kita "menggerutu" menyalahkan Allah SWT.

Jadi, mumpung masih sehat, berjamaahlah ke masjid, kerja yang sungguh-sungguh, tunaikan kewajiban kepada Allah SWT, berbakti pada orang tua dan sesama serta mengkonsumsi makanan yang sehat dan halal.

Ketiga, ghinaaka qobla faqrika (masa kaya, sebelum miskin).

Dalam kehidupan di dunia, terdapat sunnatullah bahwa orang miskin bisa menjadi kaya dan orang kaya juga bisa jatuh miskin.

Tidak semua orang diberi kesempatan kaya, sebab itu selagi kaya dan berkuasa, gunakan untuk kemaslahatan agama dan umat.

Banyak orang kay, tapi sedikit yang dermawan.

Bukan kaya-nya yang penting, tapi kedermawanannya. Orang kaya bisa miskin dalam sekejap, tapi orang dermawan akan selalu kaya.

Kita patut iri kepada orang kaya yang dermawan.

Mumpung masih kaya dan berkuasa, berkaryalah.

Jangan sampai jatuh miskin atau tak berkuasa lagi, baru ingin berbuat baik.

Keempat, farooghoka qobla syughlika (masa luang, sebelum sibukmu).

Masa luang juga adalah karunia Allah SWT yang sering melalaikan manusia, sehingga terjerumus kepada kemaksiatan.

Ada saatnya kita punya waktu luang yang bisa digunakan untuk melakukan kebaikan.

Berkumpul dengan keluarga, orangtua, shalat berjamaah di masjid dan mengunjungi sanak keluarga dan teman untuk mempererat jalinan silaturahmi.

Artinya, waktu luang harus bermanfaat bagi kebaikan diri, keluarga dan masyarakat.

Karena, jika datang masa sibuk, ketemu anak dan istri pun tak sempat, apalagi shalat berjamaah ke masjid.

Hidup seperti mesin, terjebak pada rutinitas yang menjenuhkan.

Kelima, hayaataka qobla mawtika (masa hidup, sebelum matimu).

Penutup dari kelima kesempatan ini adalah hidup dan mati.

Selagi masih hidup, gunakanlah untuk menebar kebaikan dengan beramal shaleh.

Hidup di dunia ini hanya sementara, laksana seorang musafir yang beristirahat di bawah pohon rindang.

Perjalanan akan dilanjutkan kembali.

Kematian adalah awal kehidupan abadi. Kematian begitu dekat dan datang tiba-tiba, seakan tak memberi isyarat.

Tinggal menunggu waktu ajal menjemput.

Iman dan amal shaleh menjadi bekal, agar mati dalam kebaikan (husnul khatimah).

Karena itu, sebelum terlambat, sebelum kematian mendatangi kita, marilah kita memanfaatkan waktu yang tersisa dari umur kita ini untuk hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Marilah kita perbanyak berbuat kebaikan, jangan menunda-nunda amal shaleh, karena belum tentu besok kita masih punya waktu untuk melaksanakannya.

Kita tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita.

Dan alangkah sangat menyesalnya kita, apabila dalam hidup kita yang singkat ini, lebih banyak kita lewati dengan melakukan hal-hal yang akan kita sesali di akhirat kelak.

Mau tidak mau, sudah saatnya kita menghentikan kebiasaan buruk dengan bertaubat pada Allah SWT. Lirik puistis lagu Ebiet G Ade yang dikutip di atas harus menjadi sarana introspeksi diri.

"Mumpung kita masih diberi waktu", dan Allah SWT masih memberi kita umur panjang, sehingga merasakan napas dari oksigen pemberian-Nya.

Masih diberikan rezeki berupa pekerjaan, istri, dan anak.

Masih diberi kesehatan untuk shalat dan beramal shaleh.

Melalui momentum tahun baru masehi 2018 ini, mumpung masih ada waktu, kita masih bisa bertaubat dan memohon ampun atas kealpaan selama ini.

Mumpung ada waktu, kita bisa berencana untuk mempersembahkan amal-amal terbaik kita. Amiin ya robbal’alamin. Wassalam.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved