Masih Ada Waktu
Mumpung Masih Ada Waktu Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
Bila masih mungkin kita menorehkan batin Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas.
Waktu yang sangat singkat seharusnya dimanfaatkan seefisien dan seoptimal mungkin untuk mencari bekal kehidupan akhirat.
Jika tidak diisi dengan kegiatan positif dan produktif, ia akan berlalu begitu saja. Waktu hanya datang satu kali dan tidak dapat diulang dan tidak juga bisa dimajukan.
Dalam pepatah Arab disebutkan; "al-waqtu ka al-saif, in lam taqtho'hu qoto'aka'" (waktu itu laksana pedang, jika kau tak menggunakannnya, maka ia akan memenggalmu)".
Apabila datang saatnya, manusia tidak bisa menghindar. "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat memajukannya" (QS al-Araf: 34).
Bahkan Imam Al-Ghazali dalam kitab Khuluqul Muslim menerangkan waktu adalah kehidupan.
Karena itu, Islam menjadikan kepiawaian dalam memanfaatkan waktu termasuk di antara indikasi keimanan dan tanda-tanda ketakwaan. Orang yang mengetahui dan menyadari akan pentingnya waktu berarti memahami pula nilai hidup dan kebahagiaan.
Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih ada waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu.
Padahal, ia tidak pernah datang untuk kedua kalinya atau tidak pernah terulang.
Dalam pepatah Arab disebutkan "Tidak akan kembali hari-hari yang telah lampau".
Di sinilah Rasulullah SAW bersabda; "Idealnya orang adalah orang-orang yang diberi umur panjang dan perbuatan baik, dan buruknya manusia adalah mereka yang diberi umur panjang dan praktik buruk ." (HR Ahmad).
Begitu pentingnya waktu bagi manusia, sehingga Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat Imam al-Bayhaqi dan Ibnu Mubarok, Nabi Muhammad SAW menyuruh kita menggunakan kesempatan untuk melakukan kebaikan."Manfaatkanlah lima kesempatan, sebelum datangnya lima kesempitan (Ightanim khamsan qabla khamsin).
Pertama, syabaabaka qobla haromika (masa muda sebelum tuamu).
Ketika manusia berusia muda, banyak hal yang bisa dilakukan sebab diusia muda tenaga masih kuat, semangat dan cita-cita tinggi.
Mumpung masih muda pula ibadah lebih sempurna, belajar yang giat, berbakti kepada orang tua, dan seterusnya. Kalau sudah tua semua menjadi terbatas.
Kedua, "shihhataka qobla saqomika" (masa sehat, sebelum sakitmu).