Masih Ada Waktu
Mumpung Masih Ada Waktu Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
Bila masih mungkin kita menorehkan batin Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas.
Kita sia-siakan waktu dan kesempatan hidup di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan dunia-akhirat.
Bukanlah waktu tidak akan mungkin kembali lagi.
Dalam surat al-Hasyr ayat 18, Allah SWT telah memperingatkan manusia agar selalu beriman dan bertakwa untuk hari esok (akhirat).
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18).
Demikian pula dalam surat al-Ashr ayat 1-3, Allah SWT berfirman; "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. al-‘Ashr:1-3).
Dari kedua surat al-Qur'an di atas dapat dikatakan bahwa waktu itu memang berharga. Bahkan ada yang menyamakan waktu dengan uang; "time is money".
Sedemikian berharganya waktu, sehingga Allah SWT pun bersumpah demi waktu (Ashr) dalam QS al-Ashr ayat 1.
Menurut M Quraish Shihab, kata al-'Ashr di ambil dari kata 'As-hara yang berarti menekan sesuatu, sehingga apa yang terdapat pada bagian terdalam daripadanya tampak ke permukaan atau keluar (memeras).
Penamaan ini agaknya disebabkan ketika itu manusia yang sejak pagi telah memeras tenaganya diharapkan telah mendapatkan hasil dari usaha-usahanya.
Mengutip Syaikh Muhammad Abduh, M. Quraish Shihab menjelaskan, turunnya ayat ini tidak lepas dari kebiasaan orang-orang Arab pada masa turunnya al-Qur'an untuk berkumpul dan berbincang-bincang mengenai berbagai hal.
Tidak jarang, dalam perbincangan tersebut terlontar kata-kata mengumpat dan sekaligus memuji waktu.
Waktu baik jika mereka berhasil dan waktu sial jika mereka gagal.
Padahal, waktu merupakan sesuatu yang netral.
Tidak perlu disematkan kemujaraban atau kesialan dibalik sebuah tanggal atau jam.
Selanjutnya, M. Quraish Shihab menambahkan bahwa pada surah al-Ashar, Allah SWT bersumpah "demi waktu" dengan menggunakan kata Ashr untuk membuat suatu pernyataan.
Demi waktu, di mana manusia mencapai hasil setelah ia memeras tenaganya, sesungguhnya ia merugi apa pun hasil yang dicapainya itu, kecuali jika ia beriman dan beramal shaleh.
Kerugian tersebut mungkin tidak akan dirasakan pada saat itu, tetapi pasti akan disadarinya pada waktu menjelang matahari hayatnya terbenam.
"Itulah agaknya rahasia mengapa Allah SWT memilih kata "Ashr" untuk menunjuk kepada waktu secara umum.