Pengemis Tangan Satu Tak Terima Disuruh Bawa Batu Bata, 10 Tahun Kemudian Ia Beri Balasan Pilu
Tidak sedikit orang yang nasibnya kurang beruntung atau sulit untuk bangkit karena hidup dalam jeratan garis kemiskinan.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
Pria itu membungkukkan badannya dan menyalami sang nyonya dengan tangan satu-satunya sambil berkata, “Seandainya tidak ada nyonya, saya masih seorang pengemis.”
”Tapi sekarang saya adalah direktur di sebuah perusahaan.”
“Andalah yang telah membantu saya menemukan kembali harga diri saya yang hilang ketika itu, membangun kembali rasa percaya diri saya.”
”Jika tidak ada anda, mungkin saya mungkin masih berkeliaran di jalanan.”
===
Tampaknya sang nyonya tidak ingat lagi siapa sosok direktur di depannya ini.
Sang nyonya hanya mengatakan dengan datar, “Itu adalah hasil atas jerih payahmu sendiri.”
Direktur berlengan satu ini berencana membantu nyonya itu dan keluarganya pindah ke kota, menikmati hidup yang nyaman.
Namun nyonya rumah tersebut mengatakan, “Kami tidak dapat menerima perhatian Anda, karena sekeluarga kami semuanya memiliki sepasang tangan.”
Sang direktur dengan tulus bersikukuh, “Nyonya, anda telah membuat saya tahu apa yang namanya manusia.”
”Anda jugalah yang membuat saya paham apa yang namanya harga diri.”
”Rumah itu adalah imbalan yang selayaknya anda terima atas didikan anda kepada saya.”
Nyonya rumah pun akhirnya tersenyum, “Kalau begitu, kamu berikan saja rumah itu kepada orang-orang yang tidak memiliki sepasang tangan!”