Perih! 2 Tahun Hidup dengan Mertua, Saat Suami Kerja Dipaksa Begini Sampai Suamipun Pasrah!

Saya melihat wajah ibu begitu sedih, namun saya tidak tau bagaimana cara menghibur ibu.Saat makan malam, mertua meminta ibu untuk membereskan

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Ilustrasi 

Saat makan malam, mertua meminta ibu untuk membereskan dapur terlebih dahulu baru makan.

Namun setelah selesai membereskan dapur dan menuju ke meja makan untuk makan, tidak ada lagi makanan yang tersisa di sana.

Mertua saya berkata, "Kalian kan orang desa, pastinya kalian sudah terbiasa dengan hidup hemat bukan?

Sekarang, kalian makan saja makanan yang ada di dapur, kalian habiskan sisa-sisa makanan itu karena sayang jika dibuang.

Melihat ekspresi ibuku yang begitu sedih, hatiku seakan-akan tersayat-sayat pisau tajam.

Tapi saya benar-benar tidak tau harus melakukan apa. Sedangkan suami saya pun tidak bertindak sama sekali, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Keesokan harinya, saat saya bangun pagi, saya melihat bahwa ibu tidak ada di kamar lagi.

Ternyata ibu diam-diam pulang ke desa malam itu.

Bahkan ia tidak mengucapkan selamat tinggal pada saya.

Saat sudah sampai di rumah, ia baru menelepon saya, memberitahukan bahwa ia pulang karena ada urusan mendadak.

Ibu meminta saya untuk menjaga diri baik-baik. Ibu juga meminta saya untuk bertahan dan berjuang demi masa depan anak saya.

Setelah menutup telepon dari ibu, saya menangis sekuat tenaga, saya tidak tau apa yang harus saya perbuat.

Saya hanya bisa menjalankan kehidupan rumah tangga saya ini dengan berusaha tegar.

Setidaknya demi ibu dan anak saya. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved