Terungkap Identitas Pasangan yang Ditelanjangi dan Diarak Itu Korban Persekusi, Wanitanya Ternyata?
Kekasihnya ditelanjangi dan dipukuli setengah babak belur. Sementara sang wanita hanya memakai kaos dan celana dalam.
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM-Masih ingat sepasang sejoli yang diduga berbuat mesum dan diarak keliling di Cikupa Tangerang, si pria dipukuli dan wanitanya ditelanjangi? ternyata mereka korban Persekusi. Kini pihak kepolisian menetapkan Ketua RT dan ketua RW itu diringkus karena terlibat dalam pengeroyokan terhadap pasangan kekasih berinisial RN (pria) dan MA (wanita).
"Kita amankan inisialnya IM, G, T, A, E dan G. Untuk E merupakan ketua RT dan E adalah ketua RW. Mereka ini berdua kita amankan karena terlibat dalam pengeroyokan tersebut," ujar Wiwin, Senin, 13 November 2017.
Wiwin menuturkan, berdasarkan penyelidikan, RN dan MA tidak pernah melakukan perbuatan mesum seperti yang dituduhkan warga. Mereka digerebek saat RN sedang memberikan makanan yang dipesan ke MA.
"Jadi, RN dan MA ini sedang di dalam, RN ini sedang memberikan nasi pada MA. Namun, tiba-tiba datang sekelompok warga yang menggerebek kontrakan tersebut. Mereka pun langsung membawa pasangan kekasih tersebut dan menuduh mereka melakukan mesum," kata Kompol Wiwin Setiawan.
Kasus ini terungkap setelah video saat mereka dipukuli, ditelanjangi dan diarak warga beredar dan menjadi viral di media sosial.
Dalam kasus ini, menurut Wiwin, kepolisian akan mengenakan sanksi persekusi kepada pelaku. Saat ini diketahui ada beberapa warga yang sudah diringkus dan diperiksa polisi. Mereka diamankan karena memukul, menelanjangi dan memprovokasi warga.
"Ini memang seperti persekusi karena, mereka mengarak kedua kekasih ini, diminta telanjang di muka umum lalu dianiaya hingga mengalami luka lebam," ujar Wiwin Setiawan.
===
Wanitanya Anak Yatim Piatu dan Tak Punya Sanak Keluarga
Siapa wanitanya? dia berinisial M. Dalam video yang berdurasi sekitar 30 detik itu, nampak seorang wanita yang menangis lantaran kekasihnya ditelanjangi dan dipukuli setengah babak belur. Sementara sang wanita hanya memakai kaos dan celana dalam.
Setelah menangis dan berteriak, tidak lama dalam video itu nampak dua lelaki yang membuka paksa pakaian wanita, tetapi wanita itu berusaha menutupnya dengan tangannya.
Ketika ditelanjangi, wanita itu mulai lemas dan tidak bisa berteriak lagi hingga kekasihnya memakaikan kembali kaos ke tubuh wanitanya walaupun laki-laki yang mengarak mereka tetap melarang itu. Saat ini, polisi sudah menetapkan enam tersangka dalam kasus tersebut.
Pasangan dengan inisial R dan perempuannya M , ditangkap oknum warga di sebuah kontrakan pada Sabtu (11/11) malam. Tudingan dialamatkan pada pasangan ini oleh beberapa warga, yakni pasangan mesum.
Sebenarnya pasangan ini akan menikah sebentar lagi. Pada malam minggu itu, si pria datang ke kontrakan perempuan yang juga calonnya. Tapi entah mengapa warga main tuduh dan langsung menangkap serta mengarak pasangan ini.
Video pasangan ini menyebar luas. Kecaman banyak datang, hingga Polres Tangerang bergerak. Kapolres Tangerang AKBP Sabilul Alif menilai ada dugaan persekusi dan penganiayaan. Tapi yang utama, menyiapkan tim psikiater untuk mendampingi dua sejoli yang menjadi korban.
Pasca peristiwa tersebut, kata Kapolres, kondisi kejiwaan korban mengalami guncangan, karena tindakan main hakim sendiri oleh warga itu direkam oleh seseorang dengan telepon seluler kemudian beredar luas di media sosial.
M adalah anak rantau, yatim piatu, dan gadis ini tidak punya saudara sama sekali, M bekerja di sekitar situ, persisnya di pabrik sol sepatu, dibatasi oleh toko meubel yang lokasinya persis di seberang ruko. Pabriknya sudah berdiri dua tahun. Sementara M sudah kerja di sana dua bulan. Dan selama itu pula, ia bekerja di bagian trimming, tanggung jawabnya merapikan sisa sol. Menurut Risma Wati, penanggung jawab pabrik, hasil kerja M selalu baik.
Hidupnya Prihatin
M bekerja 5 hari dalam seminggu, dengan upah cuma Rp70 ribu per hari. Tentu upah sebesar itu kurang, makanya M kerap lembur hingga pukul 21.00-22.00. Kerja ekstra ini membuatnya bisa mengantongi Rp800 ribu, sebanyak Rp 500 ribu untuk sewa kontrakan, sisanya untuk makan.
Sejak kejadian tersebut, M tidak pernah lagi masuk kerja. Risma sempat mengontak M untuk kembali bekerja. Namun, M mengatakan masih belum pulih. Risma sendiri tidak mempermasalahkan tudingan warga
Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengecam keras tindakan main hakim sendiri ini. Maidina Rahmawati, peneliti ICJR, mengatakan bahwa apa yang dilakukan warga jelas melanggar hukum.
Tindakan warga yang main hakim sendiri atau persekusi tersebut dapat diganjar dengan pidana berlapis, salah satunya Tindak Pidana Kesusilaan di depan umum Pasal 282 ayat (1) KUHP dan Pasal 35 UU Pornografi tentang menjadikan orang lain objek atau model yang bermuatan pornografi.
Pihak kepolisian menyebut, jika keduanya tidak melalukan apa yang telah ditudukan. Bahkan ada upaya, jika oknum yang menangkap kedua pasangan ini, sengaja membuka pakaian si wanita, kemudian menelanjangi prianya serta menyeret kedua pasangan ini keluar.
Meski keduanya sudah meminta ampun dan meminta maaf, namun para pelaku yang diindikan tiga orang pria itu tidak peduli dan tetap menyeret keduanya keluar dan memanggil warga mengatakan, bahwa mereka telah berbuat mesum.
1. Saksi Menguatkan Keduanya Hanya Korban
Terungkap, salah seorang saksi bahkan menguatkan bukti, jika pasangan yang digerebek di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten itu, tidak melakukan apapun, dan sebenarnya mereka masih wajar-wajar saja, apalagi mereka sudah bertunangan.
"Sebelum digerebek warga, korban pria datang ke kontrakan pacarnya membawa makanan. Namun tak lama, warga datang dan memaksa keduanya mengaku berbuat mesum."
"Dia antar makanan, ke kamar mandi sikat gigi, habis itu keluar. Tetapi langsung ditarik suruh ngaku, kalau nggak ditelanjangi. Tapi yang jelas aslinya pakai baju," ujarnya seperti dilansir dari situs teratas.
Lihat Videonya di Bawah Naskah=====
Padahal menurut Saksi yang merupakan warga setempat ini, kedua korban sama-sama masih mengenakan baju.
Pelaku alias oknum yang menggerebek lalu menarik baju pasangan tersebut.
"Dia pakai baju dua-duanya. Digedor orang, ditarik bajunya, dibuka oleh oknum itu," ungkapnya.
==============
2. Tiga Pelaku Diamankan dan Diperiksa
Pihak kepolisian mengusut kasus ini hingga tuntas. Terutama dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan tindakan asusilah yang dilakukan. Namun tetap menggunakan asas praduga tak bersala.
Namun, atas kejadian itu Polisi menangkap 3 orang yang ikut menelanjangi dan menganiaya pasangan diduga mesum di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Jumlah itu ada kemungkinan akan bertambah.
Ketiga pelaku pengroyokan yang disebut-sebut sebagai aktor intelektual itu berinisial G (41), T (44), dan A (37).
“Saat ini kita fokus ke laporan kedua orang yang diduga menjadi korban penganiayaan di Cikupa,” katanya saat dihubungi oleh tangerangonline.id melalui telpon selulernya, Senin (13/11/2017).
===============
3. Kejar Penyebar Video
Selain mengusut pelaku pengeroyokan itu, Kompol Wiwin juga tidak tanggung-tanggung dalam melakukan penyediikan. Karena mereka pun akan mengusut oknum yang menyebarkan video hingga menjadi viral di akun jejaring facebook.
“Nanti pas saat pengembangan kita juga akan melakukan pengejaran terhadap oknum yang telah memviralkan vidio dugaan mesum tersebut,” jelas Kasat Reskrim.
Sejauh ini Kompol Wiwin mengatakan, petugasnya terus melakukan penyelidikan, dan menggunakan tim IT untuk melukan pelacakan siapa oknum yang pertama kali memviralkan videonya.
“Melakukan penyelidikan terhadap yang memviralkan video tersebut melalui proses panjang, jadi kita akan datangkan tim IT untuk melacak oknum tersebut,” ujarnya.
============
4. Sempat Minta Ampun dan Namun Kemudian Dipukul dan Ditelanjangi
Korban Pria Sempat Minta Ampun, Namun Dipukul Warga dan Ditelanjangi Hadeh!!
Seperti terungkap dalam video itu, sebenarnya dalam kasus ini ada dua video yang diunggah lewat akun Facebook. Dalam Video pertama memperlihatkan pasangan muda-mudi terpergok warga sedang berbuat mesum. Namun tidak jelas bagaimana awal kejadiannya, karena sejak keluar keduanya sudah tidak berbusaha utuh.
Hal itu terlihat jika korban pria tanpa busana sama sekali, sementara si wanita hanya mengenakan baju kaos berwarna biru.
"Inilah dua contoh orang zina di wilayah kita. Saya serahkan semua ke pak RW," kata seorang pria dalam video tersebut. Diduga ia pula yang merekamnya.
Sementara itu, pasangan tersebut meminta ampun kepada warga dan pak RW yang tiba di lokasi. Bahkan korban wanita sempat histeris.
"Ampun pak. Jangan pak. Ya Allah pak," kata pelaku wanita dalam keadaan berdiri sambil menangis dan menutup wajahnya. Dia tampak sangat malu, namun warga tidak memperhatikan itu.
Sementara Pelaku pria jongkok di sampingnya yang juga menutupi wajah dengan tangannya. "Ampun pak.. Ampun pak" kata pria
tersebut dengan nada memelas, dia berusaha menjelaskan, namun tetap saja warga yang marah tidak peduli bahkan memukulnya.
Sebab dalam video, salah satu warga yang kesal melayangkan sebuah pukulan ke wanita tersebut.
============
5. Sudah Pelecehan
Dalam video ini, tampak suara ribut-ribut, warga memang mulai berdatangan. Melihat keduanya tidak memakai busana. Ada warga yang kasihan dan mencari kantung plastik, celana, dan lainnya.
Bahkan salah seorang wanita sempat marah karena perbuatan warga ini sudah mengarah kepada pelecehan. Seorang wanita yang meminta agar si pria dan wanita dipakaikan celana.
"Celanain atuh. Jangan kejam-kejam banget," kata seorang wanita yang berada di lokasi.
Banyak juga yang menanyakan asal pasangan muda-mudi itu seperti seorang petugas kepolisian.
Sementara itu, pada ke-2, pasangan itu diarak warga di sepanjang jalan.
Bahkan korban pria hanya memakai celana dalam sedang wanita masih sama dengan yang dikenakan pada video pertama, memakai baju saja.
Mereka diarah keliling tanpa ampun. Nah, saat melintasi ruko itulah, seorang warga yang memakai topi berwarna merah membuka baju pelaku wanita. "Jangan pak.. Jangan.. ," Wanita tersebut teriak histeris.
Beberapa saat setelahnya, pelaku pria memakaikan baju ke pasangannya.
