Begini Asal Mula Reputasi Micin Jadi Jelek Hingga Dikatakan Jadi Penyebab 'Kids Zaman Now'

Apapun perbincangannya, pasti yang dibawa-bawa micin. Memangnya micin seberacun apa sampai-sampai sering disebut sebagai penyebab

Penulis: Tresia Silviana | Editor: Sudarwan
ilustrasi
ilustrasi generasi micin 

Komplain dari Dr Kwok itu konon membuat banyak peneliti jadi berlomba-lomba bereksperimen sama micin ini.

Simpang siur informasi soal dampak buruk micin ini tersebar layaknya virus.

Bahkan hingga kini masih banyak masyarakat yang lebih memilih buat nggak menambahkan micin pada pesanan baksonya atau banyak makanan lain.

Bahkan soal efek micin ini sudah jadi bahan bercandaan di banyak kelompok pertemanan.

Lebih buruk, micin tak berdosa ini sampai dianggap sebagai penyebab kebodohan umat manusia.

Pada 1995, badan pengawas obat dan makanan di AS membuat eksperimen tentang efek MSG.

Pada 1995 akhirnya ada juga kejelasan soal efek micin ini.

Dikutip dari Kompas.com, Food and Drug Administration (FDA) di AS meminta Federasi Masyarakat Amerika untuk Biologi Eksperimental, melihat dampak sebenarnya dari micin.

Hasilnya beberapa kelompok individu memang menunjukkan respon buruk terhadap MSG dalam dosis besar, yang dirasakan satu jam setelah mengonsumsinya.

Tapi kadarnya memang 3 gram tanpa makanan.

Padahal kebanyakan orang mengonsumsi MSG rata-rata cuma 0,55 gram/hari dan dicampur makanan juga.

Beberapa riset juga menunjukkan hasil serupa.

Atas dasar penelitian-penelitian tersebut, FDA akhirnya menetapkan MSG sebagai GRAS (Generally Recognised As Safe) alias bumbu penyedap yang aman dikonsumsi.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved