Bila Kantor Terlalu Jauh

Ternyata Bila Kantor Terlalu Jauh, ada 8 Risiko Bagi Kesehatan

Hampir setiap pekerja baik yang kantoran maupun pabrikan, selalu berupaya mencari tempat tinggal tidak jauh dari tempat kerja.

Editor: Salman Rasyidin
Kompas.com
Ilustrasi menunggu kereta 

Selain itu, para peneliti dari University School of Medicine di Saint Louis dan Institut Cooper di Dallas juga mencatat dalam laporan bahwa orang-orang dengan kemacetan minimal 16 km setiap jalan memiliki cecenderungan yang lebih tinggi terhadap depresi, stres, kecemasan, dan isolasi sosial daripada mereka yang waktu komuternya lebih singkat atau tidak berkomuter sama sekali.

Meski tidak ada banyak yang dapat Anda lakukan untuk mempersingkat atau menghilangkan waktu perjalanan, Anda dapat mengakalinya dengan melakukan sesuatu seperti mendengarkan lagu atau podcast audio yang menarik.

Anda juga mungkin bisa coba ngobrol dengan orang di sebelah.

Menurut sebuah studi terbitan Journal of Experimental Psychology tahun 2014, penumpang bus dan kereta komuter melaporkan pengalaman yang lebih positif ketika mereka berkomunikasi dengan penumpang lain daripada ketika mereka menutup diri.

7. Kebahagiaan dan kepuasan hidup merosot

ktr5
Ilustrasi ketinggalan bus(Kompas.com) 

Pekerja yang kantornya jauh, biasanya lebih mudah merasa gugup dan cemas, tidak puas, depresi, dan lebih merasa bahwa hidup mereka tidak bermakna dibanding mereka yang tidak harus menghabiskan waktu lama untuk berangkat ke kantor.

Ini adalah temuan dari Office for National Statistics di Inggris yang mengamati dampak perjalanan komuter dengan kesejahteraan pribadi. Ditemukan juga bahwa setiap menit tambahan waktu perjalanan pulang-pergi ngantor membuat Anda merasa lebih buruk.

Naik bus selama 30 menit atau lebih dikaitkan dengan tingkat terendah dari kepuasan hidup dan kebahagiaan, tapi bahkan jika Anda cukup beruntung untuk bersepeda ke tempat kerja dan menikmati alam yang indah, kepuasan juga akan menurun jika jarak yang Anda tempuh terlalu panjang.

8. Paparan polusi berlebih

Dalam sebuah penelitian tahun 2007 dari warga Los Angeles, ditemukan bahwa hingga setengah dari porsi paparan mereka terhadap polusi udara berbahaya terjadi saat mereka melakukan perjalanan bolak-balik ngantor dengan kendaraan mereka.

Kata penulis studi, mengemudi dengan jendela tertutup, menggunakan udara AC yang diresirkulasi, dan mengemudi lebih lambat dari 30 km per jam bisa mengurangi paparan, tetapi tetap tidak sebanyak jika Anda memangkas waktu mengemudi.

Begitu pula dengan bersepeda ke kantor, ungkap studi asal Belanda tahun 2010. Meski demikian, manfaat bersepeda yang mampu meningkatkan kerja jantung tetap masih lebih besar dibanding risiko kesehatan dari paparan polusi udara.

Pernah Diwartakan Kompas.com berjudul  :8 Risiko Kesehatan Bila Kantor Terlalu Jauh

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved