Ajaib, Hanya Pria Ini Yang Tersisa dari Letusan Gunung Merapi, Anehnya Ia Selamat Karena Lakukan Ini
Ludger Sylbaris adalah seorang pria keturunan Afrika-Karibia yang tinggal di kota Saint-Pierre wilayah Gunung Mont Pelee.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
Suasana hening, hanya tersisa pemandangan mayat-mayat manusia yang hangus terbakar akibat lelehan larva gunung berapi.
Namun setelah menempuh perjalanan ke sudut kota lain, Tim penyelamat mendengar suara teriakan minta tolong dari arah bangunan penjara.
Mereka kemudian membuka paksa pintu penjara dan didapatilah Ludger seorang diri, sedang menahan kesakitan karena sebagian tubuhnya dipenuhi luka bakar dari tangan, kaki dan punggunggnya, tapi untungnya ia masih hidup.
Setelah mengevakuasi Ludger Sylbaris ke rumah sakit dan menjalani perawatan, Tim Penyelamat masih diliputi rasa keheranan mengapa pria begundal itu berhasil selamat dari dahsyatnya Kiamat gunung berapi yang tidak hanya memusnahkan seluruh penduduk kota Saint-Pierre, tapi juga bangunan rumah rata dengan tanah.
Rasanya sangat mustahil sekalipun tubuhnya terlindungi oleh tembok batu penjara, karena kondisi suhu sangatlah ekstrim dimana gelombang panas mencapai suhu 1000 derajat celcius.
Ya setidaknya Ludger kalau tidak mati meleleh pasti tewas kepanasan atau sesak napas akibat abu vulkanik, ungkap tim penyelamat.
Menurut kesaksian pria begundal yang berhasil selamat dari Kiamat dunia itu, dirinya ketika berada di dalam tahanan mendengar suara ledakan yang begitu menggelegar.
Kemudian suasana sekitarnya menjadi gelap dan ia mendengar suara banyak orang berteriak histeris ketakutan.
Saking paniknya para penjaga penjara pun segera melarikan diri, padahal Ludger sudah memohon pada mereka agar ia dibebaskan dari penjara.
Pasrah dan ketakutan, Ludger terdiam dan menunggu ajal menjemputnya.
Satu hal yang membuat ia marah, kenapa ia tidak diberikan kesempatan untuk mencoba bertahan hidup, ya para penjaga itu begitu kejam meninggalkan dirinya begitu saja.
Tiba-tiba Ludger teringat masa kecilnya, dimana ia masih menjadi sosok manusia yang baik hati, masa-masa ia dirawat penuh cinta oleh Ibunya.
Betapa indah masa itu, seandainya ia diberikan kesempatan hidup ia berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik.
Ah tapi mana mungkin, berdoa pun ia malu kepada Tuhan, karena begitu banyak dosa yang telah ia perbuat.
Ditengah-tengah kepasrahannya menunggu ajal datang, keberanian Ludger bangkit kembali untuk memperjuangkan hidupnya.