Ajaib, Hanya Pria Ini Yang Tersisa dari Letusan Gunung Merapi, Anehnya Ia Selamat Karena Lakukan Ini
Ludger Sylbaris adalah seorang pria keturunan Afrika-Karibia yang tinggal di kota Saint-Pierre wilayah Gunung Mont Pelee.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- Hobinya berkelahi, membuat onar, mabuk-mabukan itulah kerap yang dilakukan oleh pria begundal bernama Ludger Sylbaris.
Di kampungnya siapa yang tak mengenal Jawara menyebalkan itu, segala macam jenis kejahatan sudah pernah ia lakukan.

Namun masih ada satu kebaikan dalam diri pria begundal itu, ia tak pernah berbuat jahat terhadap kaum perempuan, ia begitu menghormati mereka, memperlakukan selayaknya seorang ibu.
Nama aslinya August Cyparis atau Louis-Auguste Cyparis, lahir 1 Juni 1874 di Pulau Martinique, Prancis.

Ludger Sylbaris adalah seorang pria keturunan Afrika-Karibia yang tinggal di kota Saint-Pierre wilayah Gunung Mont Pelee.
Pada hari itu tanggal 7 Mei 1902 Ludger Sylbaris mabuk hingga ia berbuat onar dan dikeroyok sekelompok orang.

Namun salah satu pengeroyoknya tewas terbunuh ditangannya.
Ia pun menjadi tahanan dan dijebloskan masuk ke dalam penjara.
Anehnya, penjara yang mengurung tubuhnya tersebut justru menyelamatkan nyawanya dari Kiamat dunia yakni letusan gunung berapi yang menghabiskan 48 ribu jiwa penduduk Kota Saint-Pierre, semua tewas dan hanya Ludger yang satu-satunya selamat dari bencana mengerikan itu.

Kejadian ini benar-benar nyata dan bukan cerita isapan jempol belaka.
Detik-detik menjelang Gunung Pelee meletus, Ludger berada di dalam sel penjara bawah tanah yang pengap dan tertutup rapat tidak ada jendela,hanya terhembus angin dari sela-sela pintunya saja.
Seluruh bangunan penjara itu terbuat dari tembok-tembok batu yang sangat kuat dan inilah yang menjadikannya bangunan paling aman di seluruh kota.

Tepat di tanggal 8 Mei 1902 dahsyatnya ledakan Gunung Pelee meluluhlantakan seluruh makhluk hidup di kota Saint-Pierre dari manusia, hewan ternak sampai bangunan rumah.
Mereka tewas terbakar di dalam rumah, sebagian besar lainnya mati kehabisan napas saat mencoba menyelamatkan diri.

Empat hari dari bencana mengerikan itu, Tim penyelamat mendatangi lokasi, berharap ada manusia yang masih selamat atau setidaknya hewan yang dapat mereka selamatkan.