Harimau Muncul di PALI, Teror Penyadap Karet

Warga Desa Sukaraja dan Desa Gunung Raja, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI dikagetkan dengan kemunculan lima ekor harimau

Penulis: wartawan | Editor: Budi Darmawan
PA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Warga Desa Sukaraja dan Desa Gunung Raja, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dikagetkan dengan kemunculan lima ekor harimau di kebun karet milik Fikal, Selasa (3/10) pagi.

Akibatnya Fikal dan Yusri yang akan menyadap karet mengurungkan kerja mereka.

Yusri, warga Desa Gunung Raja dan Fikal, warga Sukaraja, memilih pulang untuk menghidari bahaya serangan hewan karnivora tersebut.

Warga lain yang mendengar kabar tersebut juga memilih pulang. Mereka tak ingin mengganggu kawanan harimau itu.
Informasi yang dihimpun, penampakan harimau pertama kali dilihat oleh Fikal.

Saat itu Fikal dan rekannya Yusri, yang sedang menyadap karet mengaku melihat binatang buas tersebut di kebun Fikal, tepatnya di kawasan kebun karet semak belukar sekitar pukul 10.00 WIB.

Kepala Desa Sukaraja, Kecamatan Penukal, Surjono SH membenarkan ada warganya yang melihat lima ekor harimau berkeliaran disekitar kebun karet warga. Ia mengatakan, dari kesaksian warganya harimau tersebut terdiri dua anak harimau, dua induk harimau, satu harimau yang disebutnya tangguh.

“Selasa pagi (3/10), warga yang melihat lima kawanan harimau itu, lalu warga sekitar yang menyadap karet pulang lebih cepat,” ujar Surjono.

Setelah menerima informasi dari warganya, Surjono dan warga lain langsung berusaha mencari dan mengusir harimau yang diperkirakan berjarak 2 kilometer dari permukiman penduduk.

“Kami telusuri harimau bukan untuk membunuh, kami cuma ingin mengusir harimau itu agar tak mengganggu warga. Tapi tidak ketemu (harimau) cuma dapat jejak harimau yang tak terlalu jelas,” kata Surjono.

Sedangkan kata Darni, warga lainnya, kini masyarakat lebih was was saat menyadap karet usai mendengar kabar ada harimau berkeliaran di kebun karet.

“Sudah ditelusuri oleh warga. Namun, tidak ketemu akan tetapi warga menemukan jejak kaki harimau. Namun, tak terlalu jelas karena kondisi kebun karet banyak daun-duan kering bekas pohon balam,” jelas Darni. (aww )

BACA BERITA LENGKAPNYA DI SRIWIJAYA POST EDISI CETAK 05 OKTOBER 2017

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved