Laporan Wartawan Sripo dari Mekkah
Menyimpan Air Zamzam, Tas Jamaah Terpaksa Dibongkar Petugas
Berat koper yang dibawa jemaah juga dibatasi hanya 32 Kg, dan jemaah haji dilarang membawa air zamzam di dalam tas.
Penulis: Husin | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM, MEKKAH -- Secara nasional, pemulangan jemaah haji Kloter awal sudah dilakukan.
Sedangkan untuk Kloter 1 Embarkasi Palembang dimulai 12-13 September mendatang.
Berat koper yang dibawa jemaah juga dibatasi hanya 32 Kg, dan jemaah haji dilarang membawa air zamzam di dalam tas.
---
Terhadap kebijakan itu, sejumlah sektor pun sudah mensosialisasikan kepada Ketua Kloter, Ketua Rombongan dan Ketua Regu.
Dari pertemuan yang dilakukan, diharapkan disampaikan kepada masing-masing jemaah haji agar dipatuhi.
Namun nyatanya tidak.
Jemaah haji tetap saja menyimpan dan membawa air zamzam ke dalam tas koper.
Bahkan ditemukan, satu tas koper yang isinya air zamzam yang dibalut dengan kain ihram yang dikemas dari jerigen 10 liter lebih.
Ada juga yang dikemas dalam botol kecil.
Tas koper berisi air zamzam itu ditemukan setelah dilakukan pemeriksaan dan terdeteksi X-ray oleh petugas bagian kargo di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Alhasil, pembongkaran terpaksa dilakukan dan petugas mengambil paksa semua botol berisi air zamzam, tanpa terkecuali.
Semua tali ikatan tas dipangkas habis dan jemaah haji dilarang menggunakan jaring tali lagi.
---
Kepala Perlindungan Jemaah haji Sektor 8 Mekkah, Letkol Arifudin Ukson, Sabtu (9/9/2017) mengatakan, saat ini ratusan botol dan jerigen sedang menumpuk di Gudang Al-Mazro’i.
"Membawa air zamzam dalam koper dilarang, karena dikhawatirkan mengganggu keselamatan dan kelancaran penerbangan," ujarnya saat menyaksikan penimbangan koper milik jemaah haji asal Medan yang mau pulang, di Hotel Nazara Rawdah.
Arifudin dan tim melihat langsung proses pembongkaran koper dan memang hal inimembutuhkan waktu.
Satu koper bisa sampai 10–15 menit untuk merapikannya kembali, sehingga hal tersebut cukup menghambat jadwal penerbangan jemaah dan waktu tiba di tanah air.
Untuk diketahui, sebelumnya Kepala Seksi Layanan Pemulangan Daker Makkah, Edayanti Dasril, mengatakan pihaknya telah menyampaikan edaran kepada masing-masing sektor terkait barang bawaan jemaah.
"Selama penerbangan, jemaah dilarang memasukan air zamzam dalam koper (bagasi). Jemaah haji akan menerima Air Zamzam sebanyak lima liter pada saat kedatangan di asrama haji," kata Edayanti, di Mekkah.
Menanggapi larangan itu, di kalangan jemaah sendiri terbagi tiga.
Pihak pertama yang patuh dan bertekad tidak membawa air Zamzam, selain yang yang diberikan pemerintah.
Pihak kedua yang tetap membawa zamzam di dalam koper, dengan prinsip adu nasib, jika ketahuan di bongkar, jika tidak lolos.
Namun pihak ketiga, memilih membawa Zamzam tidak dimasukkan ke dalam koper, tetapi dibawa sendiri saat pemeriksaan.
"Zamzam kita bawa ini khusus. Kita bawa thawaf, didoakan saat di Arafah. Jadi kita bawa sendiri. Jika tetap dilarang, kita minum di bandara, tapi akan kita jelaskan kepada petugas pemeriksa," kata Evan (40), jemaah asal Palembang.
Menurutnya, membawa air zamzam sendiri lebih aman dibandingkan di simpan dalam koper besar.
