Hari Raya Idul Adha, Buat Variasi Masakan Kambing Tanpa Santan
Sebentar lagi, perayaan Hari Raya Idul Adha datang. Momen ini biasanya identik dengan tersedianya makanan khas berbahan baku daging kambing yang disaj
SRIPOKU.COM - Sebentar lagi, perayaan Hari Raya Idul Adha datang. Momen ini biasanya identik dengan tersedianya makanan khas berbahan baku daging kambing yang disajikan bersantan kental di rumah-rumah.
Berita Lainnya:
Orang Jawa Tengah, Mengapa Andal Mengolah Masakan Kambing?
Sajian seperti opor daging, gulai kambing, dan tongseng yang memiliki cita rasa gurih dengan wangi rempah mencolok, kerap ada di antaranya. Sayangnya, jenis makanan itu belum tentu sehat di badan.
Meski enak di lidah, konsumsi santan berlebih perlu diwasapadai. Mengutip Kompas.com, Selasa (8/8/2017) dr Hardianto Setiawan Ong, SpPD-KGEH mengatakan kandungan lemak, gula, dan minyak yang terkandung di santan murni dapat meningkatkan kolesterol jahat.
“Kalau kita makan santan terlalu banyak, (bisa menyebabkan penyakit seperti) kolesterol tinggi, darah tinggi atau bahkan jantung koroner," kata Hardianto, Selasa.
Faktanya, satu cangkir santan mengandung sekitar 50 gram lemak jenuh atau lebih dari dua kali lipat konsumsi harian yang direkomendasikan Departemen Pangan dan Pertanian Amerika (USDA). [livestrong.com, Selasa (21/04/2015)]
Karenanya, Anda tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung santan berhari-hari, apalagi kalau punya masalah dengan kolestrol.
Bagi orang Indonesia, mengerem konsumsi sajian bersantan bisa jadi sangat sulit. Bagaimanapun, jenis makanan itu kadung lekat dengan keseharian dan sudah jadi ciri khas Nusantara.
Makanan bersantan yang ada di Indonesia ditengarai jadi lestari karena pengaruh sejarah. Gule atau gulai, misalnya merupakan perembesan bumbu kari ke Asia Tenggara yang akhirnya sampai ke Indonesia.
Colleen Taylor Sen dalam buku Curry, A Global History. Bedanya rasa santan dalam gulai lebih tajam dibandingkan rempahnya. Tentu saja, kari yang telah diindonesiakan.
Harian Kompas, Sabtu (7/9/2013) pernah membahas soal itu. Dalam ulasan artikel disebutkan bahwa rendang—makanan asli Minangkabau—adalah hasil evolusi kari yang rasanya sudah jauh dari cecapan kari asli.
Hal itu bisa jadi disebabkan karena rendang juga mendapat banyak pengaruh lain selain tradisi memasak India. Kondisi lingkungan Minangkabau yang ditumbuhi banyak pohon kelapa, misalnya, memungkinkan rendang lebih banyak mengandung santan dibandingkan dengan kari.
Sejak itu, bahan santan merupakan salah satu yang menjadi ciri khas makanan nusantara. Terlebih lagi, karena letak geografis, Indonesia beriklim tropis—yang menjadikannya memiliki kekayaan tanaman kelapa.
Selain santan
Hari Lebaran kurang afdol tanpa sajian bersantan. Akan tetapi, kalau alasannya kesehatan, cobalah cari yang baik untuk badan. Daging kambing, seperti sudah diketahui, mengandung kandungan kolesterol yang cukup tinggi.
Bila mengolah kambing menggunakan santan, pengaruh buruk akan menjadi dobel. Untuk menghindarinya, masakan kambing tanpa santan bisa jadi pilihan.