Pembunuh Driver Taksi Online Tertangkap
Kejam, Ewa Dihabisi dengan Cara Sangat Mengerikan, Motifanya Ternyata Hal Sepele
Korban pamit dengan mengenakan baju kaos 3/4 dan menggunakan sandal gunung. Mengetahui suaminya tak kunjung pulang hingga larut malam,
"Pemeriksaan kasus ini akan diserahkan ke Polres Banyuasin, tempat ditemukannya korban. Namun kita akan tetap koordinasi," jelasnya.
=======
Hasil Visum

Sementara itu, setelah menjalani visum luar dari tim dokter RS Bhayangkara, Ewa diketahui mengalami luka memar di belakang kepala dan jeratan di leher.
"Di kepala belakang bagian kiri, memar benda tumpul, di leher ada bekas jeratan juga. Terus tangan kiri dan kanan luka robek, mungkin berkelahi. Tidak ada luka tusuk," kata dr Indra, Dokter Forensik RS Bhayangkara.
Dikatakan, jika dilihat dari kondisi jenazah, diperkirakan korban sudah meninggal 8 jam sebelum diantar ke RS Bhayangkara Selasa (22/8) pukul 5.00 WIB. Artinya Ewa tewas dieksekusi pelaku, sejak yang bersangkutan pamit keluar rumah Senin (21/8/2017) pukul 18.30 WIB hingga 21.00 WIB.
"Kita tidak tahu penyebab kematiannya, bisa karena jeratan itu atau benturan benda tumpul di kepalanya," ucap Indra, didampingi Pamin Yandokpol RS Bhayangkara Polda Sumsel Iptu Edinson Screenshot Orderan
Ewa ditemukan tanpa identitas di Jalan Peternakan, Sembawa, Banyuasin, Senin (21/8) pukul 22.30 WIB. Saat ditemukan, mayat dalam kondisi tangannya terentang, mulut bagian bawah sobek mengeluarkan darah, serta tangan kanan dan kirinya sobek di bagian punggung tangan. Selain itu, terdapat sebuah kawat yang terlihat masih melingkar di leher korban.
Kejadian penemuan mayat tanpa identitas ini terjadi saat seorang penjaga malam bernama Feriansyah melakukan patroli di wilayah tersebut. Ia menemukan mayat tersebut tergeletak di pinggir jalan. Melihat hal ini, Feri langsung menghubungi pos satpam yang dengan cepat langsung memberitahukan kejadian ini kepada pos
polisi terdekat. Setelah itu korban dibawa ke RS Bhayangkara dan baru diketahui identitasnya setelah mayat Mr X yang sudah di media sosial dicek langsung oleh rekan-rekannya.
Sementara itu, di kalangan driver taxi online beredar 'screenshot' orderan terakhir yang diduga milik Ewa. Di sana tertulis jika si pemesan berinisial R dengan order ID R-1086189176, yang minta dijemput Jl. Sudirman No.xxxx, 17 Ilir, Ilir Tim. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan atau tepatnya di depan rumah makan Sederhana. Tertera juga dalam orderan tersebut nominal tagihan Rp 213.000. Hanya saja, ketika Sripo hendak mengkonfirmasinya di Kantor Gojek Palembang Jalan Basuki Rahmat, pihak berwewenang tidak ada di tempat.
"Pimpinan kita juga tidak ada, tapi di Pusat (Jakarta). Di sini staf semua. Kalaupun mau wawancara ajukan proposal dahulu," ucap salah seorang staf keamanan.
==========
Bukan Sweeping Biasa

Para sopir taksi online yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online (ADO) Indonesia DPD Sumsel, mengecam aksi sopir angkot Palembang yang sweeping secara brutal terhadap driver taksi online, Senin (21/8).
Kuasa hukum ADO, Dody Yuspika mengatakan, mereka meminta pihak kepolisian mengusut tuntas para provokator yang menyebabkan aksi sweeping berubah brutal dengan melakukan pengrusakan kendaraan hingga pemukulan sopir.
"Ini sudah kriminalisasi terhadap driver online bukan lagi sweeping biasa. Pihak berwajib harus bertindak," ujar Dody saat datang bersama para sopir ke Polresta Palembang, Selasa (22/8).
Ia membeberkan, pada aksi sweeping brutal kemarin setidaknya ada sepuluh orang driver menjadi korban dalam insiden tersebut.
Tak hanya kriminalisasi biasa, bahkan diduga ada satu driver yang ditemukan tewas di kawasan Talang Betutu yang diduga buntut dari aksi sweeping.
"Sudah ada sepuluh korban. Bahkan ada satu orang rekan kita tewas karena aksi tersebut. Jadi kami minta pihak berwajib usut tuntas, karena kasus ini sudah kriminal," katanya.
Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengatakan, pihaknya menerima dengan baik kedatangan para driver online yang hendak menyampaikan aspirasi mereka. Ia menegaskan, kasus ini menjadi perhatian khusus pihaknya dan akan segera mengusut tuntas kasus tersebut.
"Anggota pada saat kejadian sudah kita sebar dan hasilnya beberapa provokator berhasil diamankan. Kami harap para driver untuk bersabar," ujarnya.
on juga mengimbau jangan sampai para driver online ikut terprovokasi sehingga menimbulkan masalah baru. Selain itu diimbau setiap driver online mengantongi nomor telepon Polsek di Palembang. Jadi ketika insiden sweeping terulang dari sopir konvensional terhadap sopir online bisa segera ditindaklanjuti.
"Kita pada dasarnya tetap objektif dan transparan dalam mengungkap kasus ini. Jadi kami imbau driver jangan sampai terprovokasi," jelas Yon.
Baru Sehari Resign
SUASANA sedih dan haru menyelimuti rumah duka Edwar, di Lorong Kedukan nomor 712 B RT 24 RW 07 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (22/8) petang. Terlihat sanak saudara silih berganti memasuki rumah duka untuk turut berbelasungkawa terhadap korban yang ditemukan tewas di kawasan Sembawa usai mengantar penumpang tersebut.
Istri korban, Rosalina (33) menjadi orang yang paling terpukul melihat Edwar telah terbujur kaku. Sambil menangis terisak ia tak hentinya memeluk jasad korban yang ditutup kain warna coklat.
Tak hanya Rosalina, kedua anaknya Cantika kelas 4 SD dan Farhan yang masih TK pun Tampak hanya bisa merenung melihat jenazah ayahnya terbujur kaku.
Nurbaiti (60), ibu mertua Edwar mengatakan, tak memiliki firasat apapun atas kepergian menantunya. Namun malam pada sebelum kejadian telinganya merasa sangat panas padahal cuaca pada saat itu sedang sejuk.
"Tidak ada firasat apa-apa. Tapi semalam hanya kuping saya panas. Tidak tahu kalau itu pertanda kejadian ini," ungkapnya saat ditemui di rumah duka.
Diakui Nurbaiti, Edwar baru satu hari resign dari tempatnya bekerja dan serius menggeluti profesi sebagai driver online.
Karena sebelumnya almarhum hanya menarik setiap wekeend saja saat sedang tak bekerja.
"Tiga hape, dompet dan jam tangan korban semuanya hilang. Kami harap pelakunya segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," harapnya.
Sedangkan Zaini, mertuanya menambahkan, semasa hidupnya Edwar dikenal sebagai sosok yang baik dan sangat sayang kepada keluarganya. Bahkan Edwar pun tak segan selalu menunjukkan kemesraan dengan istrinya di hadapan keluarga dan umum.
"Almarhum ini orangnya baik sekali, dengan orang sopan dan sayang keluarga," ujarnya.
Mantan Camat Kertapati ini mengatakan, menantunya baru bekerja sebagai sopir taksi online sejak tiga bulan terakhir untuk tambahan uang dapur dengan pekerjaan sehari-hari sebagai detil atau obat-obatan di salah satu rumah sakit di Palembang.
"Selama jadi taksi online kehidupan ekonomi cukup baik. Apalagi istrinya juga kerja di Dinas Perhubungan yang berdinas di bandara," bebernya.
Ia menyebut, tak mengetahui pasti sebelum kejadian korban sedang mengambil penumpang siapa. Namun menurut aplikasi yang digali rekan-rekan Edwar, sebelumnya ia mendapatkan pesanan dari dua orang akun perempuan dan satu laki-laki.
"Kalau kata temannya tadi ada tiga orang yang pesan. Tapi tidak tahu pasti siapa," jelasnya.
Zaini mengaku baru mengetahui menantunya tak pulang ke rumahsetelah anaknya Rosalina mendatangi rumahnya sambil menangis pada Selasa Subuh dan kalau suaminya tidak pulang ke rumah usai pamit
keluar pada Senin (21/8) sekitar pukul 18.30 WIB.
Setelah itu, ia pun bersama anaknya berusaha mencari keberadaan korban dan terlacak di GPS handphone korban sedang berada di arah Banyuasin.
"Pukul 09.00 kami dapat kabar kalau menantu saya itu sudah ditemukan tak bernyawa dan kami langsung bergegas ke rumah sakit Bhayangkara," ujarnya.
Gunata Kusuma selaku Ketua Ikatan Driver Online Palembang, mengapresiasi kinerja polisi yang berhasil menangkap pelaku pembunuhan Edwar Lomba (35). Pihaknya berharap agar kejadian serupa tidak lagi terjadi dan menjadi yang terakhir kalinya.
"Kita harap pelaku dihukum seberat-beratnya, karena telah merenggut nyawa teman kami," ujarnya.
Dikatakan, kasus ini juga secara tidak langsung menjadi pembelajaran bagi driver taxi online agar lebih berhati-hati saat bekerja. Jika ada yang mencurigakan, lebih baik orderannya tidak usah diambil.
"Kita juga minta perusahaan taxi online bisa menyediakan tombol darurat, yang bisa ditekan para driver jika terjadi hal yang membahayakan," jelasnya.(Penulis:Darwin S, Odi, Welly, Panji)
BACA SELENGKAPNYA:KRONLOGIS DAN GRAFIS PENANGKAPAN PARA PELAKU DI KORAN CETAK SRIWIJAYA FC EDISI, HARI INI, SENIN (29/8/2017).