Simpan Jasad Bayinya di Lemari Pendingin
Teganya Seorang Ibu Simpan Jasad Bayinya Tiga Bulan di Lemari Pendingin
Kepolisian Resort Kota Tarakan Kalimantan Utara mengamankan SA (24), warga Jalan Lestari RT 21, Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan
SA merupakan istri keempat DO (54), pemilik usaha pencucian mobil tempat ditemukannya jasad bayi.
Disimpan saat Masih Hidup
Dari keterangan yang diperoleh, bayi yang disimpan dalam lemari pendingin oleh sang ibu, SA (24), warga Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan, dilahirkan dalam keadaan hidup.
SA mengaku melahirkan dengan teknik waterbirth (di dalam air) yang diketahuinya melalui Youtube.
Namun setelah bayi berjenis kelamin perempuan tersebut lahir, SA mengaku tidak tahu cara menanganinya. Hingga bayi tersebut meninggal.
Dua hari kemudian, bayi yang sudah membeku tersebut dipindahkan SA ke dalam sebuah lemari pendingin di tempat pencucian mobil milik suaminya, DO, di Jalan Pulau Bunyu RT 11 Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan.
“Dari pengakuannya dia takut ketahuan orang lain di rumah sehingga bayi yang membeku tersebut ditaruh di dalam plastik dan disimpan di lemari pendingin di tempat pencucian mobil,” ucap Dearystone Supit.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan. Selain pelaku, polisi mengamankan satu buah kulkas dan satu buah lemari pendingin yang digunakan menyimpan bayi tersebut.
Kronologinya
Masih dari pengakuan SA, terduga pelaku penyimpan bayi dalam lemari pendingin mengaku takut jika anaknya nanti tidak bisa memiliki akte kelahiran seperti anak pertamanya.
SA melahirkan bayi berjenis kelamin perempuan seorang diri di sebuah bak mandi di kamar mandi rumahnya, Jalan Lestar RT 21, Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan. SA melahirkan dengan teknik waterbirth (di dalam air) yang diketahuinya di Youtube.
Namun SA tidak tahu cara menangani bayi pasca persalinan. Hingga bayi yang dilahirkan dalam keadaan hidup meninggal dunia.
"Karena tidak paham kemudian meninggal. Dia tidak paham juga teknik melahirkan di dalam air, dia cuma melihat di Youtube,” imbuh Dearystone Supit.
Mengaku panik dan kalut, SA malah membungkus bayi meninggal itu dengan kantung plastik hitam. Ia lalu menyimpannya ke dalam freezer.
Dua hari kemudian, bayi yang sudah membeku tersebut dipindahkan ke dalam sebuah lemari pendingin di tempat pencucian mobil milik suaminya, DO, di Jalan Pulau Bunyu RT 11, Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan.
“Dari pengakuannya, dia takut ketahuan orang lain di rumah sehingga bayi yang membeku tersebut ditaruh di dalam panci dan disimpan di lemari pendingin di tempat pencucian mobil,” ucap Dearystone Supit.