Kepala BNPT: Tidak Ada Tempat yang Betul-betul Clear Teroris
Persoalan yang penting bagaimana upaya mencegah paham radikal yang nanti menjurus kepada terorisme.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI Komjen Pol Suhardi Alius mengakui tidak ada tempat yang betul-betul clear dari teroris saat ini.
" Masih ada juga walaupun mungkin ada pelaku yang ada di luar. Tapi dia berinteraksi juga kembali ke daerah Sumatera Selatan. Seperti di sini ada sekitar enam mantan Napi teroris, di dalam Lapas, dan penangkapan yang baru kemarin. Artinya dinamis sekali," ungkap Komjen Pol Suhardi Alius pada Pembukaan Rapat Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) se-Sumsel dalam rangka Penanganan Konflik SARA dan Penanganan Terorisme di Sumsel di Griya Agung, Kamis (3/8/2017).
Menurut Suhardi, persoalan yang penting bagaimana upaya mencegah paham radikal yang nanti menjurus kepada terorisme.
"Kita sangat senang di sini melibatkan semua komunitas termasuk FKUB, deteksi dini beri pencerahan," ujarnya.
Terkait dengan pesatnya kemajuan teknologi saat ini diakuinya memang membawa manfaat. Namun di sisi lain menjadi tempat, infiltrasi mempengaruhi mainset ideologi.
Selain itu juga Rakor Kominda ini juga dihadiri kepala daerah kabupaten/kota. Nampak seperti Bupati Muba H Dodi Reza Alex, Bupati Muaraenim H Muzakir Sai Sohar yang tujuannya meningkatkan kewaspadaan dari berbagai masalah.
"Saya diminta bicara masalah yang kaitannya bagaimana menghadapi radikalisme, terorisme di Sumsel. Kita paparkan negara kita juga tidak luput dari ancaman terorisme dan radikalisme. Oleh sebab itu perlu kewaspadaan di masing-masing daerah termasuk di Sumsel yang begitu beragam," terangnya.
Ia juga menjelaskan bagaimana modusnya pemetaannya dan kemungkinan-kemungkinan juga yang bisa dilaksanakan untuk sebagai langkah cegah dini.
"Untuk mengidentifikasi bagaimana sih bibit-bibit radikalis di sekitar kita. Bagaimana peran dari keluarga komunitas melihat dinamika ini dan segera melaporkan untuk mengutamakan faktor pencegahan daripada melakukan penindakan, dan lain sebagainya," pungkasnya.
