Almarhum Kafrawi Rahim di Lepas dari Penopo Dinas Bupati Lahat menuju ke Pagaralam

Dalam hal kepemimpinan, sosok sederhana ini juga dikenal sangat dekat dengan rakyat, jujur disiplin dan tegas

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
Jenazah almarhum Drs HM Kafrawi Rahim saat diusung untuk diberangkatkan ke Pagaralam dari Pendopoan Lahat menuju pondok Pesantren Darul Muttaqien di Pagaralam. 

Kesan dan nasehat yang tak terlupakan juga dirasakan H. Drs H Agustiar Effendi, yang kini menjabat sebagai Kepala Diskominfo Pemkab Lahat.

Saat Kafrawi Rahim menjadi Bupati Lahat, Agustiar menjabat Kasubag Protokol hingga Kabag Perlengkapan Setda Lahat.

"Saat almarhum Bupati Lahat, saya sering ikut dalam berbagai kegiatan dinas. Disuatu kesempatan beliau meberikan nasehat jadilah anak buah yang baik, maka kelak kita akan menjadi pemimpin yang baik,"kenang Agustiar.

Nasehat tersebut tutur Agustiar, selalu diingatnya. Dikatakanya, Kafrawi merupakan sosok seorang pamong, pemimpin yang mengayomi. Berilmu, alim dan taat, beliau pemimpin yg patut menjadi imam dan menjadi panutan.

"Semog Bapak Kafrawi mendapat limpahan rahmat Allah dunia dan akhirat. Aamiin,"doa Agus.

sementara itu, Mei 2017 yang lalu bersamaan perayaan hari jadi Kabupaten Lahat, wartawan Koran ini sempat mewawancari Drs H Kafrawi Rahim. Dalam kesempatan tersebut, Kafrawi bertutur rasa bangganya menjadi jeme (orang) Lahat.

Menurutnya kabupaten Lahat merupakan kabupaten yang penuh sejarah perjuangan. Kabupaten Lahat, sudah banyak melahirkan putra putri terbaik bangsa, banyak peninggalan sejarah seperti megalit ribuan tahun, kekayaan alam yang melimpah dan indah.

"Warga Lahat dikenal kompak. Memiliki adat istiadat dan budaya yang menjunjung tinggi tali persaudaraan. Saya sangat bangga jadi orang Lahat,"ujar Kafrawi kala itu.

Kafrawi sendiri berpesan bagi para penerus atau generasi muda untuk berjuang dan selalu menjaga nama baik Bumi Seganti Setungguan. Jangan pernah, tegas Kafrawi meninggalkan adat istiadat.

Semasa hidupnya, Kafrawi juga dikenal pandai membuat puisi dan salah satunya berjudul 'Bunda'. Sebuah puisi yang menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanan seorang ibu.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Kafrawi sempat di rawat selama 13 hari di RD Siti Khodijah Palembang.

Sempat disemayamkan dan di salatkan di Pendopoaan Rumdin Bupati Lahat, Almarhum dibawa ke Pagar Alam untuk di kebumikan di komplek Pondok Pesantren Darul Muttaqien yang ia dirikan.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved