Almarhum Kafrawi Rahim di Lepas dari Penopo Dinas Bupati Lahat menuju ke Pagaralam
Dalam hal kepemimpinan, sosok sederhana ini juga dikenal sangat dekat dengan rakyat, jujur disiplin dan tegas
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, LAHAT- Duka mendalam kini sedang menyelimuti masyarakat di Kabupaten Lahat.
Sosok yang selama ini 'membumi' di Bumi Seganti Setungguan, Drs H Kafrawi Rahim, mantan Bupati Lahat, periode 1988-1993, sudah berpulang menghadap Sang Ilahi, Rabu 2 Agustus sekira pukul 22.56 WIB di RS Siti Khodijah Palembang.
Suasana haru dan berkabung begitu terasa saat jenazah lelaki yang pernah duduk sebagai anggota DPD RI tiba di pendopoaan rumah dinas bupati lahat, Kamis (3/8).
Tak sedikit pentakziyah yang hadir meneteskan air mata atas kehilangan lelaki yang dikenal sebagai bapak 'pembangunan' tersebut.
Kalimat 'Amin' terdengar menggema saat lantunan doa dipanjatkan untuk almarhum Kafrawi Rahim.
Nama Kafrawi Rahim sendiri begitu 'membumi' di Kabupaten Lahat. Hal tersebut tidak lepas atas keberhasilan lelaki kelahiran tahun 1936 tersebut berhasil membangun Kabupaten Lahat.
Bapak pembangunan yang disematkan masyarakat kepadanya tidak lepas semasa ia menjabat banyak pembangunan yang dilaksanakan seperti infrastruktur jalan desa, masjid Al Muttaqin Lahat, Lapangan Gelora Serame, lapangan eks MTQ Lahat dan banyak lagi.
Dalam hal kepemimpinan, sosok sederhana ini juga dikenal sangat dekat dengan rakyat, jujur disiplin dan tegas. Tak ayal, jika kesan tersebut begitu membekas di hati masyarakat.
Hal tersebut seperti dirasakan Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Riva'i, SE.
Dikatakan Aswari, Kafrawi Rahim sangat dicintai masyarakat di Kabupaten Lahat.
Beliau, kata Aswari juga begitu dikenang, terlebih selama ia memimpin Kafrawi sangat dekat dengan masyarakat. Tegas dan disiplin menjadi karakter kepemimpinanya.
"Dulu sebelum saya menjabat Bupati Lahat, saya keliling ke masyarakat dan menanyakan kepemimpinan seperti apa yang diharapkan warga?. Wargapun ingin seperti type kepemimpinan Pak Kafrawi Rahim tegas dan berpihak kepada rakyat," ungka Aswari, menceritakan sosok Kafrawi Rahim.
Belajar sikap kedisiplinan dari Kafrawi, salah satunya didapat Plt Sekda Lahat, Haryanto, SE MM MBA.
Menurutnya, kala itu ia menjabat sebagai kassubag anggaran. Pegawai diajarkan banyak hal dalam menjalankan amanah pemerintahan seperti tidak boleh datang telat, menunda pelayanan dan pekerjaan.
"Saya waktu pernah ditegur oleh pak Kafrawi. Saat ia memberikan pengarahan saat tidak bawa pena dan buku. Lantas saya diminta mengambil dan mencatat apa yang ia sampaikan. Almarhum beralasan apa yang ia sampaikan untuk kepentingan warga, jadi jangan sampai tidak dilaksanakan karena lupa,"ujar Haryanto.
Kesan dan nasehat yang tak terlupakan juga dirasakan H. Drs H Agustiar Effendi, yang kini menjabat sebagai Kepala Diskominfo Pemkab Lahat.
Saat Kafrawi Rahim menjadi Bupati Lahat, Agustiar menjabat Kasubag Protokol hingga Kabag Perlengkapan Setda Lahat.
"Saat almarhum Bupati Lahat, saya sering ikut dalam berbagai kegiatan dinas. Disuatu kesempatan beliau meberikan nasehat jadilah anak buah yang baik, maka kelak kita akan menjadi pemimpin yang baik,"kenang Agustiar.
Nasehat tersebut tutur Agustiar, selalu diingatnya. Dikatakanya, Kafrawi merupakan sosok seorang pamong, pemimpin yang mengayomi. Berilmu, alim dan taat, beliau pemimpin yg patut menjadi imam dan menjadi panutan.
"Semog Bapak Kafrawi mendapat limpahan rahmat Allah dunia dan akhirat. Aamiin,"doa Agus.
sementara itu, Mei 2017 yang lalu bersamaan perayaan hari jadi Kabupaten Lahat, wartawan Koran ini sempat mewawancari Drs H Kafrawi Rahim. Dalam kesempatan tersebut, Kafrawi bertutur rasa bangganya menjadi jeme (orang) Lahat.
Menurutnya kabupaten Lahat merupakan kabupaten yang penuh sejarah perjuangan. Kabupaten Lahat, sudah banyak melahirkan putra putri terbaik bangsa, banyak peninggalan sejarah seperti megalit ribuan tahun, kekayaan alam yang melimpah dan indah.
"Warga Lahat dikenal kompak. Memiliki adat istiadat dan budaya yang menjunjung tinggi tali persaudaraan. Saya sangat bangga jadi orang Lahat,"ujar Kafrawi kala itu.
Kafrawi sendiri berpesan bagi para penerus atau generasi muda untuk berjuang dan selalu menjaga nama baik Bumi Seganti Setungguan. Jangan pernah, tegas Kafrawi meninggalkan adat istiadat.
Semasa hidupnya, Kafrawi juga dikenal pandai membuat puisi dan salah satunya berjudul 'Bunda'. Sebuah puisi yang menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanan seorang ibu.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Kafrawi sempat di rawat selama 13 hari di RD Siti Khodijah Palembang.
Sempat disemayamkan dan di salatkan di Pendopoaan Rumdin Bupati Lahat, Almarhum dibawa ke Pagar Alam untuk di kebumikan di komplek Pondok Pesantren Darul Muttaqien yang ia dirikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/jenazah-kafrawi-diusung_20170803_225451.jpg)