Inikah Batu Kramat? Berada di Pinggir Tebing Tapi Tak Bisa Dihancurkan ataupun Dipindahkan

Sekilas kalau diperhatikan, seperti mau guling ke badan jalan tol. Namun, hingga kini batu besar itu tetap berdiri kokoh.

Editor: ewis herwis
grid.id/wikipedia
Batu Bledeng di bibir tol Cipali. 

SRIPOKU.COM - Bagi Anda warga Jabodetabek tentu sudah melewati Tol Cikopo–Palimanan (Cipali) yang jalurnya lurus dan datar.

Jelang pintu gerbang tol Cipali, perhatikan sisi sebelah kanan (kalau dari arah Cikampek/Jakarta), terdapat tebing tinggi yang dibelah untuk jalan tol.

Tebing itu dengan panjang sekira 300 meter.

Namun, ada sedikit yang ganjil. Ada batu besar yang berada di tebing cadas itu.

Batu Bledeng
Jalur Tol Cipali

Batu besar itu dinamai Batu Bledeng yang berada di atas pinggir tol. 

Sekilas kalau diperhatikan, seperti mau guling ke badan jalan tol. 

Namun, hingga kini batu besar itu tetap berdiri kokoh.

Mayoritas warga setempat menganggap batu tersebut keramat dan tak bisa diutak-atik.

Hal itu pula yang menyebabkan konstruksi jalan tol di wilayah tersebut dibuat berbelok-belok hingga mirip aksara S.

"Gunung yang tinggi bisa dibelah untuk jalan tol, tapi batu itu tidak bisa," ujar Romli (55), warga di pinggir Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), kepada Tribunnews.

Selain jalannya yang datar dan lurus hingga bisa mempercepat waktu tempuh, juga menyisakan sedikit kisah mistis.

Bahkan sering dihubungkan dengan banyaknya kejadian kecelakaan yang memakan korban jiwa. Bagi pemudik tetap diimbau untuk berhati-hati.

Batu Bledeng
Batu Bledeng di Jalan Tol Cipali.

Beberapa warga juga percaya mitos Batu Bleneng adalah sumbat mata air raksasa.

Apabila batu itu dipindahkan, maka air akan menyembur tanpa henti.

Menurut warga, Batu Bleneng juga pernah dijadikan lokasi syuting acara televisi tentang lokasi-lokasi angker.

Ketika menelusuri jalan setapak di punggung Gunung Salam, didapati sekitar 10 makam di dekat Batu Bleneng.

Selain itu juga terdapat sebuah saung atau gubuk yang menempel pada Batu Bleneng.

Namun saung tersebut tidak terlihat dari jalan tol karena tersembunyi di balik batu.

Batu Bledeng di bibir tol Cipali.
Batu Bledeng di bibir tol Cipali. (grid.id/wikipedia)

Tol Cipali dibangun sejak 2011-2015 yang terbentang sepanjang 116 kilometer yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, dan Jawa Barat.

Pembangunan jalan tol ini merupakan kelanjutan dari jalan tol Jakarta–Cikampek yang menghubungkan dengan jalan tol Palimanan–Kanci.

Tol ini juga sekaligus merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

Jalur tol ini memperpendek jarak tempuh sejauh 40 km yang bisa mengurangi waktu tempuh 1,5 sampai 2 jam dibandingkan melewati Jalur Pantura Jawa Barat.(*)

Berita ini telah dipublikasikan di situs Tribun Medan dengan judul:

Batu Besar di Pinggir Jalan Ini Tak Bisa Dihancurkan atau Dipindahkan, Benarkah Batu Keramat?

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved