Pulang Melaut Nelayan ini Curiga dengan Jaringnya, Saat Diperiksa Muncul Sesuatu yang Mengejutkan
Nelayan kerap mempertaruhkan nyawa pergi melaut bahkan ketika matahari belum menunjukkan cahayanya.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
Para nelayan yang serakah ini bersikeras kalau mereka berhak menerima uang setelah membantu kedua pasangan yang dirundung duka ini, karena menarik mayat dari sungai dianggap mendatangkan kesialan.
Akibat hal ini, jasad putra mereka akhirnya kembali dibiarkan mengapung di air sungai, dengan cara diikatkan di sebuah batu selama tiga hari.
Pengacara setempat, Jiang Jan, menanggapi hal ini dan menuturkan kalau meminta biaya kepada pasangan suami istri ini adalah hal yang wajar karena para nelayan ini tidak diwajibkan secara hukum untuk menolong.
Setelah kepolisian setempat ikut bernegosiasi, kedua pasangan ini akhirnya setuju untuk memberikan para nelayan ini uang sebesar 5.400 Yuan (sekitar Rp 12 Juta).
Ayah dari Deng mengatakan kalau ia terpaksa meminjam uang dari keluarganya agar bisa membayar permintaan nelayan tersebut.
Akhirnya, mereka pun dapat melakukan proses kremasi terhadap jasad putranya pada Kamis pagi (10/12/2015), dan kini tengah mempersiapkan proses pemakaman. (Sadam, Sumber : Shanghaiist/Mary DeMay)