Begini Cerita Asworo yang Mengakui Terus Dihantui, Usai Habisi Wiwit Sang Calon Istri
Seperti dikisahkan usai membunuh Catarina, Asworo mengatakan sempat pulang ke mess-nya dahulu di Jalan Bangau No 54 A, Ilir Timur II,
Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Hendra Kusuma
"Selama di Lampung, saya pindah-pindah tempat sebanyak tiga kali. Nginap di kosan dan sempat juga menginap di hotel," ucapnya.
Nah dari sinilah ternyata Asworo memang merasa dihantui, sehingga dia ketakutan.
Memang ada niat untuk menyerahkan diri.
Namun bukan dihantui arwah Wiwit tetapi dihantu rasa bersalah mendalam, karena dia sudah gelap mata dan membunuh wanita yang dia cintai.
Hal ini terungkap ketika Asworo ditanya oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Memang tidak terlihat ekspresi bersalah, tetapi terlihat dari matanya jika pelaku tampak ketakutan dan tertekan karena rasa bersalah dan terus dihantui.
"Kamu dihantui Chatarina tidak?" kembali tanya Irjen Agung.
"Tidak pak, hanya ada rasa bersalah dengan Chatarina," jawab Asworo.
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto dalam jumpa pers di depan gedung utama Mapolda Sumsel menjelaskan, tersangka Martinus Asworo alias Asworo ditangkap di Lampung usai melakukan pembunuhan terhadap calon istrinya Chatarina Wiedyawati alias Wiwid sebulan setelah kejadian.
"Jadi, saya langsung memimpin rapat seminggu dua kali. Saya tekankan, bila tidak dapat jangan pulang. Tetapi, dengan dedikasi yang dilakukan anggota akhirnya tersangka ini berhasil ditangkap," ujarnya.
Dari pendalaman penyidikan yang dilakukan bersama barang bukti yang disita baik itu mobil Toyota Innova warna hitam, kunci stir yang digunakan tersangka Asworo saat membunuh Wiwid, baju yang digunakan Asworo dan barang bukti lainnya.
"Tersangka dikenakan pasal 340 karena telah melakukan pembunuhan rencana terhadap calon istrinya Chatarina," pungkas Agung.
Adapun Kronologisnya, korban dijemput di tempat kosannya di Kota Prabumulih dengan tujuan mau dibawa ke Jogjakarta dalam rangka membuat souvenir perkawinan antara Asworo dengan kekasihnya tersebut.
Kemudian dalam perjalanan di Palembang korban dibunuh di Jalan Kebun Sayur menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, pada Minggu, 7 Mei 2017 pukul 05.00 WIB subuh.
Tersangka mengendarai mobil Innova yang disarter, memukul kepala korban dengan menggunakan tangan dan mempergunakan kunci setir mobil.
Kemudian setelah korban meninggal dunia, tersangka mengambil barang-barang milik korban berupa hp, uang dan lain-lain.
Menurut dia, Asworo mengaku kepada kekasihnya bahwa dirinya sudah mapan dan memiliki percetakan.
Namun ternyata Asworo bekerja di tempat fotocopy di sekolah Xaverius Bangau Kota Palembang.
"Dia malu. Akhirnya dia rencanakan pembunuhan," kata Erlintang.
