Tantangam Guru PAI Semakin Kompleks
Saat ini nilai-nilai agama yang tertanam di anak-anak tidak terlalu baik, banyak anak-anak yang terlibat dalam pergaluan bebas.
Penulis: Siti Olisa | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sebanyak 50 orang guru dari yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) melakukan musyawarah untuk meningkatkan kompetensi.
Hal ini dilakukan karena tugas guru agama semakin berat dan kompleks.
Pengawas MGMP PAI Kota Palembang, Ishak Safar, Kamis (23/3) mengatakan, saat ini nilai-nilai agama yang tertanam di anak-anak tidak terlalu baik, sehingga banyaknya anak-anak yang terlibat dalam pergaluan bebas, melakukan sex bebas, terlibat narkoba dan sebagainnya.
"Ini tantangan berat bagi guru PAI, bagaimana membangun nilai dan akhlak anak. Memang dua jam pelajaran untuk menanamkan semua ini juga tidak sesuai, namun guru PAI harua bertanggung jawab dan membuat siswa betul-betul memahami tentang penanaman nilai-nilai agama ini," ujarnya.
Untuk itu, GPAI secara bersama melakukan musyarawarah untuk meningkatkan kompetensi.
"Kita melakukan musyawarah terkait program umum misalnya peningkatan wawasan, peningkatan keilmuan, peningkatan tentang pelaksanaan pendidikan, dan sebagainnya," ujarnya
Untuk PAI, terkait dengan tugas guru, membuat program pembelajaran, menganalisis silabus, melakukan penilaian, merumuskan RPP.
"GPAI harus siap menghadapi berbagai isu yang berkembang di dalam masyarakat terkait dengan agama. Untuk itu, kami yang tergabung dalam MGMP ini terus berkoordinasi membuat dan melakukan yang terbaik untuk keberhasilan pembelajaran," ujarnya.
