Dipaksa Menikah, Gadis Piatu Ini Kaget saat Tahu Sosok Suaminya Saat Malam Pertama
”Setelah empat bulan, ia masuk ke kamarku dan menodongkan pistol ke arahku sembari mengancam agar aku harus menikahi sepupuku.”
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM -- Seorang remaja asal Inggris belum lama ini menceritakan kisah pilunya saat dipaksa menikah di bawah ancaman todongan pistol di Pakistan.
Ia dipaksa menikahi sepupunya sebelum akhirnya diperkosa setiap hari selama tiga tahun.
Baca: VIDEO : Ribuan Netizen Menangis Lihat Video Ibu yang Ditelantarkan Anaknya ini
Dikutip dari Daily Mail, Tabassan Khan, yang menerima nama baru untuk menyembunyikan identitasnya, baru berusia 15 tahun.
Ia tinggal dengan bibinya di wilayah Doncaster, saat ia diberitahu akan diajak liburan musim panas di Pakistan.
Ayah Tabassan diketahui meringkuk di dalam penjara akibat membunuh ibunya saat ia masih berusia 12 tahun.
Ia pun tinggal dengan anggota keluarganya yang lain, bersama tiga orang saudara laki-lakinya.
Baca: Sedang Mengemis, Bocah ini Malah Dibuat Menangis oleh Seorang Wanita. Alasannya Mengejutkan
Akan tetapi, setibanya di Pakistan, Tabassan diancam dengan todongan pistol agar menikahi sepupunya yang berusia 6 tahun.
Ia juga harus tinggal bersama sepupunya tersebut selama tiga tahun.
Tak lama, Tabassan akhirnya mengetahui jika pernikahannya telah diatur agar sepupunya tersebut dapat mengklaim visa agar bisa pergi ke Inggris.
Baca: VIDEO : Harusnya Berterima Kasih, Pria ini Malah Pukuli Orangtuanya. Ini Alasannya\
Perjuangannya agar bisa lolos akhirnya membuahkan hasil, pada 2008 pengadilan Pakistan mengabulkan gugatan cerainya hingga akhirnya Tabassan bisa kembali ke Inggris.
Kini, Tabassann bekerjasama dengan beberapa sekolah untuk menanggulangi permasalahan nikah paksa, bersama dengan organisasi It’s My Right : No Forced Marriages.
Baca: VIDEO : Polisi di Semarang Lamar Kekasihnya Bawa Personel Bertameng. Diterima atau Ditolak ya?
Tabassan, yang kini telah berusia 26, mengatakan kepada Sunday Express :
”Aku kira aku akan berliburan ke Pakistan. Aku sangat senang. Dan kemudian dua bulan berlalu dan waktunya untuk sekolah pun tiba,"
"Aku bertanya pada pamanku kapan aku bisa kembali tapi ia hanya menjawab kalau aku harus tinggal lebih lama.”
”Setelah empat bulan, ia masuk ke kamarku dan menodongkan pistol ke arahku sembari mengancam agar aku harus menikahi sepupuku.”




