Yang Perlu Anda Ketahui Soal Pilpres Amerika Serikat
Negara paling kuat di dunia, Amerika Serikat, tengah memilih presiden baru. Bagaimana sistem pemilihan presiden di negara tersebut?
Yang banyak dibahas publik saat kampanye
Kontroversi 'tak pernah sepi' menerpa kubu Trump, bahkan mulai sejak pengusaha New York ini mengumumkan diri maju di pilpres.
Ia di antaranya menggambarkan imigran Meksiko sebagai 'pemerkosa dan penjahat'.

Tak semua pemilih mencoblos pada 8 November 2016, sekitar 42 juta orang memutuskan mencoblos lebih awal, seperti yang terjadi di Los Angeles.
Tak semua pemilih mencolos pada 8 November 2016, sekitar 42 juta orang memutuskan mencoblos lebih awal, seperti yang terjadi di Los Angeles.
Berbagai komentar yang ia keluarkan memicu 'perang kata-kata' dengan hakim, peserta kontes Miss Universe, penyiar Fox News, dan orang tua seorang tentara Muslim yang gugur dalam perang di Irak.
Ia juga harus memberikan penjelasan mengapa menolak mengumumkan data pembayaran pajak dan mengapa ada tudingan bahwa ia tak membayar pajak pendapatan selama 18 tahun.
Hillary Clinton sementara itu, juga menghadapi persoalan serius, terutama terkait dengan email-email saat menjadi menteri luar negeri dan soal sumbangan asing ke Yayasan Clinton.
Dan soal Wikileaks yang membocorkan beberapa 'pembicaraan memalukan' di antara anggota tim kampanyenya.
Kejutan bulan Oktober
Kejutan terbesar yang mengguncang Trump adalah publikasi video yang direkam pada 2005 di mana Trump berbicara tentang perempuan-perempuan dengan menggunakan kata-kata yang melecehkan.
Ia kemudian meminta maaf dan menegaskan bahwa video tersebut 'tidak mencerminkan Trump yang sebenarnya'.
Video ini memicu puluhan tokoh Republik meninggalkan Trump sekaligus menyebabkan 'perang saudara' di partai tersebut.
Kejutan juga terjadi di kubu Clinton ketika 11 hari menjelang pemungutan suara, FBI mengumumkan telah menemukan email-email lain yang terkait penyelidikan mereka.
Email ini ditemukan di laptop milik suami salah satu penasehat inti Clinton, Huma Abedin, yang tersangkut kasus yang saat ini ditangani polisi.
Suami Abedin diduga mengirim teks berisi kata-kata vulgar kepada gadis berusia 15 tahun.
Pemungutan suara Selasa 8 November
Pilpres menggunakan sistem yang biasa disebut electoral college yang pada intinya adalah sekelompok orang yang memilih pemenang. Jumlahnya 538 dan untuk menjadi presiden seorang calon harus mendapatkan setidaknya 270.
Setiap negara bagian punya jumlah 'elector' yang didasarkan pada populasi. Ketika seseorang mencoblos, sebenarnya yang mereka pilih adalah elector ini. Elector ini sudah diketahui posisinya, apakah akan memilih Clinton atau Trump. (BBC Indonesia )
