Jalinteng Masih Dihantui Lobang dan Tanah Longsor

SRIPOKU.COM, SEKAYU-- Pemudik yang melintasi Jalan lintas tengah (Jalinteng) Sekayu-Musirawas, hendaklah harus berhati-hati dan waspada. Hal tersebut disebabkan karena terdapatnya lobang-lobang dan titik-titik yang rawan terjadinya tanah longsor.

Dari pantauan di lapangan lobang-lobang berdiameter kecil dan besar masih menghiasi Jalinteng ini, tidak hanya jalan yang berlobang saja pengendara juga harus waspada dengan ancaman bahaya tanah longsor yang dapat mengancam sewaktu-waktu.

Sutrisno, pemudik asal Lubuklinggau yang menggunakan sepeda motor mengakui bahwa ketika dirinya melintasi Jalinteng disuguhi dengan lobang-lobang berukuran kecil dan besar. Lobang-lobang tersebut memang sudah cukup berkurang semenjak adanya pengaspalan, tetapi tidak semua lobang tertutupi.

"Lobangnya masih banyak sekali, karena tidak hati-hati saya sempat beberapa kali masuk kedalam lobang kecil. Belum lagi di beberapa tempat yang saya lewati tadi sangat bahaya sekali akan terjadinya tanah longsor," kata Sutrisno, ketika dibincangi, Senin (4/6).

Dikatakannya, seharusnya tempat-tempat yang jalannya rusak dan rawan longsor harus diberikan tanda-tanda yang cukup banyak. Jadi dengan adanya tanda tersebut pengendara lebih berhati-hati dan memperlambat laju kendaraanya.

"Tanda atau rambu-rambu saya kira sangat diperlukan sekali, mengingat kondisi jalan yang rusak sulit terpantau. Apalagi untuk pemudik yang jalan pada malam hari, hal tersebut bisa sangat membantu sekali," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Darurat dan Logistik BPBD Muba, Fanfani Syafri ST MT, mengatakan pihaknya telah menentukan titik yang rawan longsor di Kabupaten Muba. Sejauh ini titik lonsor yang berada di Muba terdapat 24 titik longsor, salah satunya di Jalinteng Babat Toman-Sanga Desa.

"Terdapat 24 titik rawan longsong di Muba, beberapa diantaranya di Jalinteng Babat Toman dan Sanga Desa. Oleh Karena itu diharapkan pengendara yang melintas hendaklah selalu berhati-hati dan waspada," ungkapnya.