Buah Impor di Pasar Modern Plaju Terindikasi Formalin
Hasil yang ditemukan cukup mengejutkan. Beberapa buah yang disinyalir mengandung bahan pengawet diambil sampelnya oleh petugas.
Penulis: Yuliani | Editor: wartawansripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --Jelang sepekan lagi lebaran, pemerintah kota (pemkot) Palembang melalui instansi terkait secara intensif gencar mengantisipasi beredarnya bahan kebutuhan pokok. Termasuk adanya kecurngan dari pedagang yang menghalalkan segala cara untuk meraup keuntungan.
Seperti yang ditemukan di pasar Modern Plaju. Kedatangan petugas dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Pemkot bersama jajaran yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) sempat membuat pedagang was-was.
Hasil yang ditemukan cukup mengejutkan. Beberapa buah yang disinyalir mengandung bahan pengawet diambil sampelnya oleh petugas setelah melakukan pemeriksaan kecil. Buah jenis apel dan anggur diketahui mengandung formalin, pewarna buatan dan berlilin.
"Dari warna dan tampilannya saja sudah beda. Itu kita dapati di beberapa pedagang buah dan sayur," ujar kepala DP2K, Harrey Hadi di sela kegiatan pengawasan keamanan bahan asal hewan, pangan segar dan olahan di pasar modern Plaju, Rabu (29/6/2016).
Ia menambahkan, untuk buah yang mengandung bahan pengawet dapat dikenali dengan mudah. Seperti tidak dikerubuti lalat, tangkai yang layu, dan aroma menyengat yang bukan aroma dari buah asli. "Ini dilakukan pedagang nakal tujuannya agar terlindung dan tahan lama. Maka itu kita sarankan kalau mau aman makan buah, kulitnya dikupas. Sayuran juga yang mengandung pestisida yang berlebihan harus dicuci bersih," ungkapnya.
Tak hanya buah, pihaknya juga menemukan tahu yang mengandung formalin. Namun untuk daging masih aman. "Kita sudah memberikan pengarahan kepada pedagang, tentang produk mereka yang berbahaya. Dengan begini mereka akan paham dan tahu konsekuensinya," tegasnya.
Sementara itu, walikota Palembang Harnojoyo mengimbau, agar masyarakat lebih selektif dalam berbelanja kebutuhan pokok terutama jelang lebaran. "Jangan belanja berlebihan, beli sepertinya saja. Kita pastikan bahan kebutuhan pokok aman untum beberapa bulan ke depan," terangnya. (Editor: Yuliani)
