Brigadir Ans Mengaku dari Intel Polda
Ketiga orang yang hendak pura-pura ditangkapnya tersebut tidak lain adalah anggota polisi yang sedang melakukan undercover buy
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Mengetahui dua orang rekannya, Epan dan Win tengah melakukan transaksi narkoba jenis sabu kepada tiga orang yang belum dikenalinya, membuat Brigadir Ans beserta tiga orang rekannya (sipil) langsung mendatangi lokasi transaksi di Jalan Palembang - Betung Kampung I Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin. Mereka berpura-pura melakukan penangkapan dan meminta uang damai di tempat.
Namun siapa sangka, setelah Brigadir Ans yang diketahui bertugas di Satuan Sabhara Polres Ogan Ilir (OI) dan tiga rekannya, Chandra, Wahyu dan Rausan tersebut melakukan penangkapan dengan menyebut dirinya sebagai anggota Intel Polda, ketiga orang yang hendak pura-pura ditangkapnya tersebut tidak lain adalah anggota polisi yang sedang melakukan undercover buy (penyamaran-red).
Tak ayal, Brigadir Ans beserta kelima rekannya pun tak dapat berkutik lagi setelah ketiga orang yang hendak pura-pura ditangkapnya tersebut dan diketahui anggota polisi dari Unit IV Subdit I Ditres Narkoba Polda Sumsel balik langsung menangkapnya berikut barang bukti sabu sebanyak dua paket seberat 20 gram.
Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Irawan David Syah didampingi Kasubdit I, AKBP Andri menjelaskan, penangkapan terhadap keenam tersangka tersebut bermula dari saat tiga anggotanya dari Unit IV melakukan undercover buy dengan dua orang tersangka, Epan dan Win yang tidak lain adalah masih satu komplotan.
"Saat transaksi itulah, Brigadir Ans beserta tiga orang rekannya datang dengan menggunakan mobil langsung berpura-pura menggrebek dan hendak menangkap kami," jelasnya saat gelar tersangka dan barang bukti di Polda Sumsel, Senin (6/6/2016).
Saat itu, dikatakannya, Brigadir Ans dan tiga rekannya mengaku jika dirinya merupakan anggota Intel Polda.
"Karena kami merasa benar, jadi kami tidak takut hingga kemudian kami balik bertanya kepada mereka termasuk menanyakan siapa Kanitnya. Saat itulah mereka mulai tidak dapat menjawab hingga kemudian langsung kami amankan semua beserta barang buktinya," terangnya.
Jumpa pers setelah jajaran Polda Sumsel melakukan penangkapan terhadap Brigadir Ans yang ditangkap diduga melakukan transaksi narkoba, Senin (6/6/2016). (SRIPOKU.COM/SUGIH MULYONO)
Setelah mengamankan semuanya, masih dikatakannya, pihaknya pun langsung melakukan interogasi hingga akhirnya diketahui seorang dari komplotan tersebut merupakan anggota polisi berinisial Brigadir Ans.
"Selain polisi, ada juga yang mengaku sebagai wartawan serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Bahkan juga ada kartu identitasnya," ungkapnya.
Menurutnya, aksi tersebut dilakukan para komplotan tersebut hanya untuk mencari uang saja dengan cara pura-pura melakukan penangkapan dan kemudian mengajak korbannya damai di tempat.
"Untuk sejauh ini kita belum mengetahui para tersangka sudah berapa kali melakukan aksinya dan hingga saat ini masih dalam penyelidikan. Dan kita juga menghimbau, kepada para korban yang merasa pernah menjadi korbannya agar melapor," tuturnya.
Sementara itu, Brigadir Ans mengatakan, ia hanya ingin menyelamatkan seorang rekannya dan ia juga tidak mengetahui jika orang tersebut adalah polisi.
"Saya masih aktif dan bertugas di Sabhara Polres OI. Untuk narkoba saya tidak tahu," ungkapnya.