Kader PKK PALI Belajar Batik ke Jambi

Menurut Sri Kustina, jika ada kemauan banyak sekali peluang yang bisa dilakukan di rumah

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Soegeng Haryadi
zoom-inlihat foto Kader PKK PALI Belajar Batik ke Jambi
ISTIMEWA
Sri Kustina, Ketua TP PKK Kabupaten PALI

SRIPOKU.COM, PALI -- Untuk meningkatkan dan menghidupkan perekonomian masyarakat, PKK Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mengirimkan kader PKK untuk belajar membuat batik di Jambi, Minggu (10/4/2016).

"Tidak selamanya kegiatan PKK hanya sekedar seremoni semata. Banyak hal bisa dilakukan untuk diberdayakan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui kerajinan batik. Disamping bisa memberikan manfaat ekonomi, kerajinan ini juga bisa membangkitkan semangat kecintaan terhadap daerah," ujar Ketua TP-PKK Kabupaten PALI Hj Sri Kustina Heri Amalindo.

Menurut Sri Kustina, jika ada kemauan banyak sekali peluang yang bisa dilakukan di rumah. Seperti melakukan pengembangan industri rumahan yakni kerajinan batik seperti yang telah dilakoni oleh warga Desa Raja, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI. Masyarakatnya sudah banyak menghidupi keluarganya dari usaha menjahit dan bordir.

Untuk memberikan nilai lebih, pihaknya mengajak sekitar 12 orang penjahit untuk belajar membatik ke Kota Jambi selama dua minggu.

"Kedepan, akan lebih banyak ragam. Jadi mereka tidak saja ahli menjahit dan bordir, namun bisa juga nantinya mengembangkan batik khas Kabupaten PALI, seperti daerah lain yang sudah dahulu mempunyai ciri khas batiknya," ujar Sri.

Sri Kustina berharap, sepulang dari Jambi nanti para ibu-ibu itu harus bisa menerapkan hasil belajarnya untuk dibawa dan ditularkan kepada ibu-ibu lainya. Sehingga akan muncul sentra kerajinan batik khas PALI yang akan menjadi oleh-oleh dari Kabupaten PALI.

Dan ini, tidak bisa dipaksakan, tapi harus tumbuh dari tengah masyarakat. Karena itu kita dorong kreatifitas warga agar berkembang lebih jauh.

Sementara itu Bupati PALI Heri Amalindo, sangat mendukung upaya tersebut, sebab dengan kondisi komiditi karet yang rendah, tentu belajar batik bisa menjadi salah satu alternatif untuk menambah keterampilan yang akhirnya akan bisa meningkatkan dan mengairahkan kembali perekonomian masyarakat terutama petani yang beberapa tahun sangat terpuruk. Dan jika berhasil, untuk pemasarannya nanti minimal untuk kalangan internal masyarakat PALI. Apalagi setiap hari kamis, pegawai di jajaran Pemkab diwajibkan menggunakan baju batik. Kalau hasilnya bagus, batik terhsebut bisa di jual keluar daerah.

"Saya harap jaga nama baik daerah sesuai jargon kita menuju PALI Cemerlang.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved