Hingga April Tahun 2016 Ini, Ribuan Unggas Warga Diserang Flu Burung
Hingga awal bulan April tahun 2016 ini setidaknya tercatat 8000 ekor lebih hewan jenis unggas di Kabupaten Ogan Komering Ulu terserang flu burung.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Tarso

SRIPOKU.COM, BATURAJA-- Hingga awal bulan April tahun 2016 ini setidaknya tercatat 8000 ekor lebih hewan jenis unggas di Kabupaten Ogan Komering Ulu terserang flu burung.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten OKU, Ir Arman MSi melalui Kabid Keswan dan Kesmaver, Ir Susi Meliarni yang ditemui di ruang kerjanya Selasa (5/4).
Susi didampingi Drh Putut Pantoyo dan Drh Desi menjelaskan, hewan unggas yang terkena flu burung jenis burung puyuh peternakan di Sektor 4 di Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 7000 ekor burung puyuh habis. Kemudian burung puyuh milik peternakan puyuh di Banuayu Kecamatan Lubukbatang 1000 ekor burung puyuh mati terserang flu burung.
Kemudian peternakan 100 ekor ayam bangkok yang mengakibatkan kerugian peternak ayam Bangkok atas nama Hery menderita kerugian mencapai Rp 30 juta.
Di kesempatan itu Kabid Keswan didampingi Fungsional Medik Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten OKU Drh Putut Pantoyo menjelaskan selain peternak banyak juga unggas pekarangan (peliharaan keluarga) di rumah masing-masing yang terserang flu burung.
Namun jumlahnya tidak dilaporkan Dinas Peternakan dan Perikanan, biasanya pemilik unggas pekarangan ini akan menunggu sampai beberapa bulan saat kondisi aman kemudian baru beternak lagi.
Lebih jauh Kasi Keswan menjelaskan, paradigma flu burung berubah, kalau dulu virus flu burung ini mengakibatkan ternak unggas mati mendadak secara bersamaan. Namun sekarang kematian pada unggas tidak terjadi secara serentak, namun berangsur-angsur yang kemudian dalam jangka waktu tertentu ternak unggas akan habis juga terserang flu burung.
“Kalau dulu penyebaran virusnya tinggi terkenal dengan HPAI (Haight Patogen Avian Influenza) , sekarang penyeberan visur H5N1 dikenal dengan LPAI (Low Patogen Avian Influenza) patogen flu burung H5N1 (LPAI H5N1) menyebabkan sakit ringan atau tidak ada tanda-tanda nyata dari penyakit pada burung," katanya.
Dikesempatan itu Kabid Keswan, menghimbau peternak unggas baik peternak maupun unggas pekarangan agar tetap memelihara kebersihan kandang. Pihak Dinas Peternakan dan Perikanan juga siap membantu apabila terjadi indikasi flu burung .
Cara paling efektif adalah memelihara kebersihan kandang apabila di musim hujan, virus akan dengan mudah mati apabila mendapat sinar matahari. Sebaiknya rajin memebrishkan kandang dan kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup.
Pantauan di lapangan menunjukan sejumlah unggas pekarangan banyak yang mati seperti di Karangsari Desa Tanjungbaru Kecamatan Baturaja Timur, sejumlah warga mengaku ayam peliharaan seperti ayam hias jenis serama, ayam batik dan ayam Bangkok banyak yang mati.
Kematian ternak unggas peliharaan ini memang berangsu-angsur , seperti dituturkan Drs Sumidi MM, belasan ekor ayam serama mati secara berangsur-angsur dan tak tersisa lagi. Akibatnya pensiunan PNS ini membongkar kandang ayamnnya karena semua ayam hias kesayangganya habis.