OMI Kayuagung Butuh 200 Kantong Darah Segar
Tak jarang PMI OKI harus meminta bantuan stok darah ke PMI Sumatera Selatan.
Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG – Untuk memenuhi kebutuhan darah pasien di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Kayuagung, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) butuh 200 kantong darah dalam sebulan.
“Paling sedikit 200 kantong darah yang dibutuhkan PMI untuk keperluan pasien yang berobat,” kata Ketua PMI Lindasari Iskandar melalui Sekretaris Sirni Lestari Sag panjang lebar, Rabu (3/2).
Dengan jumlah kantong darah yang dibutuhkan, sehingga PMI harus menyelengarakan kegiatan donor darah di berbagai tempat minimalnya 2 sampai 3 kali kegiatan.
Darah yang diambil benar-benar darah yang segar dan dijamin kesehatannya. Maka itu, sebelum dilakukan pengambilan darah, pendonor tentunya dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih awal.
“Kebutuhan darah di OKI sangat besar, selama ini pihaknya tidak pernah memiliki stok darah lantaran tingginya kebutuhan darah di OKI. Tapi untuk Januari 2016 stok darah kita aman, karena baru dua minggu yang lalu diadakan donor darah, tepatnya saat peringatan Hari Gizi di Pendopoan Rumah Dinas Bupati,” tutur Sirni
Untuk keperluan darah, sebenarnya kata Sirni, bukan hanya warga OKI, namun warga diluar OKI juga seringkali memerlukan kantong darah yang disimpan di Bank Darah RSUD Kayuagung.
“Orang luar yang melintasi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) OKI lebih sering menggunakan stok darah yang ada, terutama mereka yang menjadi korban lakalantas. Ini yang menyebabkan kebutuhan kantong darah kita menjadi besar,” ungkapnya.
Dan tak jarang, PMI OKI dan masyarakat umum meminta pasokan darah yang ada di PMI Sumatera Selatan (Sumsel).
“Untuk itu, guna memenuhi kebutuhan darah yang semakin besar, kita gencar melakukan sosialisasi dan kegiatan donor darah. Idealnya 2-3 kali donor darah, itu termasuk kegiatan donor yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan di luar wilayah OKI,” ujar Sirni kegiatan donor darah juga didukung oleh pihak dinas pendidikan, swasta dan pihak perusahaan.
Sirni menambahkan, selama ini sasaran yang dirangkul untuk pendonor hanya pegawai, TNI dan Polri.
“Masyarakat umum sangat sedikit sekali yang mau mendonorkan darahnya. Kedepan ini bukan hanya pegawai, TNI dan Polri saja, mahasiswa pun kita ajak untuk berjiwa sosial,” ajak Sirni kepada masyarakat dan mahasiswa yang ada di OKI.
Dikatakannya, setiap warga bisa menjadi pendonor darah, asalkan memenuhi persyaratan seperti sehat jasmani dan rohani, usia 17-65 tahun, memiliki berat badan minimal 45 Kg, lalu tekanan darahnya sistole 100 - 170 dan diastole 70 - 100.