Disbudpar Sumsel: Pengembangan Wisata Daerah Masih Rendah

Selama ini pihaknya saja yang selalu menggaungkan wisata. Namun disayangkan hal tersebut tidak diikuti dengan Disbudpar daerah.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel, Irene Camelyn Sinaga 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pengembangan wisata di daerah khususnya Kota Palembang dinilai masih sangat rendah.

Hal tersebut terlihat dari data wisatawan lokal yang dihimpun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel.

"Dari data kami wisatawan lokal di Palembang sebanyak 8 juta hanya 3,4 juta yang berwisata di Palembang sisanya sebanyak 5 juta berwisata keluar," kata kepala Disbudpar Sumsel, Irene Camelyn Sinaga, Senin (21/12/2015).

Menurutnya, selama ini pihaknya saja yang selalu menggaungkan wisata.

Namun disayangkan hal tersebut tidak diikuti dengan Disbudpar daerah.

Rendahnya promosi ini juga terlihat dari regulasi travel agency yang tercatat perizinanannya mencapai 236, namun travel agency yang menjual imbauan promosi pariwisata Palembang hanya setengah.

“Karena itu di tahun ini kami membuat Peraturan Daerah (Perda) sistem kepariwisataan dan saat ini tengah dibahas di DPRD Sumsel,” ujarnya.

Selain itu, untuk pengembangan dan pelestarian Sungai Musi juga yang dilakukan pemerintah setempat masih kurang.

Hal tersebut terlihat dari banyaknya kotoran di aliran Sungai Musi, padahal Sungai Musi merupakan maskot dari Pariwisata Kota Palembang.

“Seharusnya ini dijaga dan dibersihkan. Selain itu, jika memang pemerintah daerah memerlukan dana dapat mengajukan ke Pemprov Sumsel untuk diteruskan ke pusat atau dapat langsung ke pusat. Kami juga berharap agar pinggiran Sungai Musi dapat ditata kembali,” tegasnya.

Soal pengembangan wisata apakah perlu blue print atau kesepakatan antara Disbudpar Sumsel dengan Disbudpar Kota/Kabupaten agar setiap daerah semakin baik dalam pengembangan pariwisata.

“Saat ini sudah otonomi daerah sehingga setiap daerah berwenang penuh untuk pengembangan dan pembangunan karena itu tidak ada namanya blue print,” terangnya.

Disbudpar Kota Palembang, Zazuli mengakui bahwa pengembangan pariwisata di Kota Palembang masih sangat rendah.

Hal tersebut dikarenakan kurangnya dukungan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan pemkot Palembang.

“Ya, dalam pengembangan itu harus didukung oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bukan hanya Disbudpar. Seperti menjaga kebersihan Sungai Musi itu merupakan tugas dari Dinas Kebersihan Kota (DKK) dan juga PU Bina Marga,” katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved