Alex Noerdin Serukan Pabrik Sawit Bangun Pembangkit Listrik Biogas

PT Sampoerna Agro Tbk, berhasil membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Biogas berbasis limbah cair sawit berkapasitas 4 megawatt.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/MAT BODOK
Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Presiden Direktur PT Sampoerna agro Tbk Ekadhamajanto Kasih, dan perwakilan Kementerian ESDM saat menekan sirene tanda diresmikannya pemakaian pembangkit listrik tenaga biogas dari limbah cair sawit di PKS Mutiara Bunda PT Sampoerna Agro, Mesuji OKI Sumsel. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Perusahaan PT Sampoerna Agro Tbk, telah berhasil membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berbasis limbah cair sawit yang berkapasitas 4 megawatt  di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dengan PLTBg ini  sebanyak 20 desa di kawasan Pantai Timur OKI ini menjadi terang benderang.

PLTBg tersebut diresmikan oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin bertempat di pabrik PKS Mutiara Bunda Desa Margo Bakti Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI, Kamis (17/12/2015).

Pembangkit listrik biogas perseroan menerapakan teknologi methane capture yang dihasilkan dari aktivitas bakteri pengurai limbah cair dari pabrik kelapa sawit yang kemudian dialirkan sebagai bahan bakar ke unit pembangkit listrik.

“Indonesia memiliki target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi nasional yang akan dicapai pada tahun 2025, untuk itu kami mendukung program akselerasi penggunaan energi terbarukan tersebut, melalui pengembangan pembangkit biogas kami di sumsel, salah satunya di Kabupaten OKI," kata Presiden direktur PT Sampoerna Agro Tbk Ekadhamajanto Kasih.

Dibangunya PLTBg dapat memberikan solusi bagi masyarakat terutama desa-desa yang selama ini belum begitu menikmati aliran listrik.

“Pada akhir November yang lalu, dua pembangit PLTBg yang dibangun PT Sampoerna Agro di OKI telah melayani kebutuhan energi listrik bagi 20 desa yang berada disekitar perkebunan PT sampoerna, ini adalah langkah konkret kami untuk mendukung pecepatan program elektrifikasi pedesaan yang ditargetkan tercapai 100 persen pada tahun 2019,” jelas Ekadhamajanto.

General Manejer PT PLN wilayah S2JB Budi Pangestu menyebutkan, aliran listrik di OKI memang suplay paling hilir.

“Listrik di OKI ini teganganya masih drop, jauh dari standar, mestinya tegangan 180 volt, tapi disini masih 140-160 Volt,” tutur Budi.

Adanya tenaga biogas yang dibangun di PKS Mutiara Bunda Mesuji dan PKS Selapan Jaya Desa Kertamukti Mesuji Raya, sangat membantu tegangan listrik di OKI.

“Terutama dapat membantu, karena tegangan rumah tangga bisa dinaikkan hingga 190 volt, sebelumnya hanya 140-160 volt, memang ini tidak membantu menerangi desa yang baru, tetapi dapat membantu meningkatkan tegangan listrik,” terangnya.

Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementrian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan, listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

“Disisi lain masyarakat masih lupa untuk menghemat listrik, oleh sebab itu kita mengalami kekurangan pasokan listrik, karena selama ini kita masih tergantung dengan energi fosil karena harganya masih murah, di Indonesia banyak kita temukan enegeri terbarukan, tetapi masih kurang kelola,” kata Rida Mulyana.

Rida mengaku sangat mengapresiasi, apa yang dilakukan PT Sampoerna Agro, yang telah mengelola limbah buah sawit menjadi tenaga biogas, sehingga membantu masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan listrik.

Menurutnya, masih ada PKS lain yang limbahnya belum dimanfaatkan, ini harus menjadi contoh bagi PKS lainya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved