Sperma Seekor Kerbau India Dihargai Rp 43 Juta

Singh tinggal di Desa Sunarion, Distrik Kurukshetra, yang terkenal sebagai lokasi pertempuran dalam mitos India paling terkenal, Mahabharata.

Editor: Soegeng Haryadi
BBC
Yuvraj berbobot 450 kilogram, panjang 3 meter, dan tinggi 1,72 meter. 

"Saya hanya akan mempertimbangkan menjualnya bila saya mendapat tawaran tiga kali lebih besar dari tawaran itu," kata Singh. "Dengan itu saya bisa membeli helikopter." Dan kemudian ia bergumam, "Namun bolehkan saya memisahkan Yuvraj dari keluarganya? Apakah saya bisa hidup tanpanya?"

Keluarga Yuvraj
Keluarga Yuvraj berada di halaman belakang rumah Singh. Di sana ada induknya yang berumur 19 tahun, Ganga, yang sekarang mengandung untuk ke-16 kalinya. Dia terlihat mengantuk di bawah sinar matahari yang terik. Ganga merupakan “pabrik susu” dan menghasilkan 26 liter susu per hari, kata Singh dengan bangga.

Adik Yuvraj, Bhim, berusia tiga tahun dan duduk di sana mengunyah rumput dengan malas. Yang paling kecil, Saraswati, berusia 16 bulan. Dia terlihat paling diam.

Peruntungan yang didapat Singh dari Yuvraj dan keluarganya dimulai ketika dia membeli seekor kerbau yang dinamainya Yograj dari seorang petani di daerah Rohtak seharga 37.000 rupee (Rp 7,6 juta) 14 tahun lalu. Yograj kemudian kawin dengan Ganga dan melahirkan Yuvraj.

Namun, silsilah bukan satu-satunya faktor penentu mengapa Yuvraj menjadi banteng juara. Perhatian khusus yang diberikan Singh kepada Yuvraj adalah alasan mengapa hewan kini menjadi kerbau kelas wahid.

Yuvraj diberi makan dua kali sehari dan terdiri dari 20 liter susu diperkaya dengan tonik dan vitamin, 10 kg apel, dan 10 kg pakan ternak dan biji-bijian. Semua itu memakan biaya 2.000 rupee (Rp 411.000) per hari. Pada malam hari, dua pembantu mengajak Yuvraj berjalan-jalan sejauh 5 kilometer di sekitar lahan pertanian.

“Ketika saya pulang ke rumah setelah bekerja seharian, hal terakhir yang saya lakukan sebelum tidur adalah mengunjungi Yuvraj untuk melihat keadaannya,” kata Singh.

Di musim dingin yang mengigit, Yuvraj tidur di kandang yang dipenuhi pasir di sebuah gudang yang ditutupi terpal. Di musim panas yang terik, ia tetap nyaman dengan pendingin udara yang diletakkan di luar kandang.

Yuvraj perlu beristirahat dengan baik setelah menghadapi pengunjung, kata Singh. "Orang datang dari berbagai tempat, seperti Kanada, Brasil, Venezuela."

"Mereka memfoto matanya, mantel, tanduknya, ekornya. Seorang ilmuwan datang dari Brasil dan mengatakan Yuvraj adalah banteng terbaik yang pernah dilihat. Namun Anda harus datang di musim panas untuk melihatnya lagi. Yuvraj tampak lebih tampan di musim panas,” pungkas Singh.

Ternak India
India adalah salah satu produsen susu andalan di dunia. Lebih dari setengah dari seluruh susu di India berasal dari kerbau, meskipun 108 juta kerbau di sana kalah banyak oleh sapi yang berjumlah 200 juta ekor.

India adalah rumah bagi 57 persen dari populasi kerbau global. Terdapat 13 jenis yang diakui di India dan para ahli mengatakan beberapa dari hewan itu adalah yang terbaik di dunia.

Dalam daftar jenis yang terbaik, kerbau Murrah, yang umumnya ditemukan di India utara dan tengah, mengungguli jenis-jenis kerbau lainnya. Terdapat enam juta kerbau Murrah di Haryana saja.

Kerbau Murrah diminati karena produksi susunya yang tinggi, rata-rata 7 liter per hari, namun beberapa dapat menghasilkan lebih dari tiga kali jumlah ini. Susu kerbau yang berlemak tinggi digunakan untuk membuat permen dan keju mozzarella. Sperma kerbau jantan juga dihargai dengan tinggi.

Kerbau juga lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan sapi di negara-negara tropis seperti India. Biasanya sapi menderita infertilitas dan infeksi ambing setelah tiga musim laktasi selama tiga tahun dan sering dijual murah - sapi adalah hewan suci bagi umat Hindu, dan banyak negara bagian tidak mengizinkan hewan itu untuk disembelih.

Sebaliknya sebuah kerbau biasanya dipertahankan selama 10-15 musim laktasi sebelum dijual ke rumah jagal.

Tidak mengherankan bahwa daging, yang 80 persen diambil dari kerbau, sekarang merupakan produk ekspor terbesar India, mengalahkan nasi basmati yang lebih populer.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved