Liku Liku Bursa Seks Kota Pempek
Cabe-cabean Pilih Shortime, Ogah Longtime
Namun menjadi germo bukan dominasi Ronald, beberapa satpam di sana juga memegang nomor ponsel PSK yang masih berstatus SMA dan mahasiswi ini.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sementara para ABG yang terjun di dunia hitam juga banyak bertebaran, meskipun untuk mendapatkannya ada jalur khusus. Para cabe-cabean (istilah prostitusi anak di bawah umur) tidak pernah mangkal dan tidak ada di karaoke maupun diskotek. Hanya orang-orang yang tahu dan melalui perantara yang bisa membookingnya.
"Perkara tarif bervariasi. Kalau cabe-cabean jarang mau longtime, mereka hanya melayani short time berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta ya tergantung negonya," ujar Ronald yang sering bertindak sebagai GM cabe-cabean.
Sripo yang berusaha mendapatkan info untuk anak SMA atau mahasiswa awalnya cukup sulit menemui, pada hari ketiga baru bisa diketahui tempat mangkalnya, yakni di kawasan pertokoan Ilir Barat Permai. Mereka biasanya mangkal setelah pertokoan tutup.
"Mereka ini ada yang menjajakan diri sendiri atau ada germonya seperti saya ini," kata Ronald.
Kalau melalui GM memang lebih mahal karena GM juga minta fee. Namun menjadi germo bukan dominasi Ronald, beberapa satpam di sana juga memegang nomor ponsel PSK yang masih berstatus SMA dan mahasiswi ini.
Minta saja pada para satpam itu, dengan cekatan mereka akan menghubungi para ayam kampus yang sudah menjadi koneksinya. Lalu bagaimana kalau tidak sesuai selera. "Mas silakan bayar ongkos ojeknya saja dan saya minta uang rokok," kata Ronald.
Nah ketika ditanya, para PSK muda ini rata-rata anak kos, mereka berasal dari luar kota Palembang. "Aku dari Musirawas, kuliah di di sini. Kalau kiriman orangtua telat dan gak cukup ya terpaksa melayani laki-laki. Namun saya nggak mau nginep nggak enak sama ibu kos nanti ketahuan," kata Shanti terus terang.
Dan jangan berusaha untuk menjadikan mereka pacar, karena rata-rata mereka sangat anti laki-laki. Yang diinginkan cabe-cabean ini adalah "kerja cepat". "Malas yang yangan, percuma semua lelaki sama, habis manis cewek dibuang," kata Maya, sahabat Shanti. (tim)