Napak Tilas Keruntuhan Demak

Sebelumnya “Ada tiga opsi pertimbangan mengenai tujuan hijrah” sebagaimana yang disarankan oleh Sunan Kudus. Yang pertama adalah Cirebon, tempat Susuhan Jati Tengah.

yang kedua adalah Banten, tempat Hasanuddin yang sedang mengukuhkan kekuasaan di Tanah Demak. Dan yang ketiga Palembang, bekas kadipaten yang ditinggalkan Raden Patah sejak puluhan tahun silam.

Panuntas yang sejak kecil berada di Cirebon dan Banten, Ia sangat dekat dengan keluarga Susuhunan Jati. Berikut seluruh anaknya yang diam-diam berebut takhta Cirebon karena iri dengan Hasanuddin yang mendapat kekuasaan atas Banten. Serta memberi opsi agar Adipati Penangsang memilih Palembang sebagai tujuan tempat berhijrah.(hlm. 405).

Misteri yang beribu tahun tersimpan rapi namun tak tertulis dalam buku sejarah yang pantas untuk diikuti kisahnya dalam fiksi sejarah ini

Novel dengan gaya tutur sederhana namun mengena, ini menjadi sajian renyah bagi peminat sastra historis. Tak hanya itu, barangkali novel ini menjadi pembela dari tokoh yang selama dianggap antagonis dalam sejarah keruntuhan Kesultanan Demak.

Meskipun dalam kata pengantarnya Nassirun mengaku diwanti-wanti oleh juru kunci makan Penangsang agar tak menceritakan proses kematiannya agar tak kena bala’.

Apapun dibalik mitos itu, Nassirun lewat trilogi Penangsang ini kentara berani menguak kebenaran sejarah lewat kerya fiksinya yang elegan. Selamat membaca.

Judul Buku    : Penangsang, Tarian Rembulan Luka
Penulis        : NasSirun PurwOkartun
Penerbit    : Metamind (Tiga Serangkai)
Tahun        : 1, 2013
Tebal        : xvi + 648 halaman
ISBN        : 978-6029-251-180

Pengirim:
Muhammad Bagus Irawan, pustakawan asal Jepara