Jelang Ramadhan

Borong Mukena dan Koko

Mukena dan baju koko laris manis jelang puasa. Pedagang pun kerepotan hingga harus menyiapkan stok hingga dua kali

Penulis: admin | Editor: Bedjo
zoom-inlihat foto Borong Mukena dan Koko
Sripo/Why
KOKO — Seorang pedagang menunjukkan deretan baju koko dan mukena yang dipajang di kiosnya lantai I Pasar 16 Ilir. Jenis ini diakui mulai diburu sejak dua hari terakhir. Foto diambil Selasa (17/7).
PALEMBANG,SRIPO — Mukena dan baju koko laris manis jelang puasa. Pedagang pun kerepotan hingga harus menyiapkan stok hingga dua kali lipat dari kondisi normal. Koko dan mukena bordir justru jadi primadona.

“Mulai ramai sejak kemarin. kita saja sampai kewalahan,” kata Dede Yusuf, salah satu pedagang kepada Sripo di kiosnya di Pasar 16 Ilir Palembang, Selasa (17/7) siang. Menurutnya, untuk koko kini lebih bervariasi, motif bordir menjadi primadona. Begitupun untuk mukena, rata-rata sudah banyak dipesan. Soal harga diakui bervariasi, mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 300 ribu untuk jenis bordir. Begitupun mukena, yang dibanderol dari Rp 110 ribu hingga Rp 450 ribu per unit.

Harga tersebut memuat satu paket, seperti mukena yang disediakan lengkap dengan tas. Begitupun koko juga dijual bersama satu set tasbih atau kopiah. “Kalau kita hitung sudah capai ratusan unit-lah yang sudah keluar. Kalau stoknya kita siapkan lebih dari 1000an piace,” kata dia.

Pantauan Sripo suasana gedung Pasar 16 Ilir ramai, terutama di lantai satu, dua dan basement. Pengunjung bahkan harus berdesak-desakan satu sama lain. Mereka harus jalan melambat sambil memiringkan badan. Pegawai toko pun kewalahan melayani pembeli. Udara berasa begitu panas dan sesak. “Nah, ramai nian padahal belum puasa, gimana jelang lebaran gek,” kata Mirna, pengunjung yang kerepotan menuntun dua anaknya.

Wanita yang mengaku tinggal di Perumnas ini berniat belanja kain dan mukena buat Salat Tarawih. Namun sesampainya di gedung pasar 16 Ilir, dia kaget karena kondisinya sudah sesak. Bahkan dia harus berdesak-desakan dengan pengunjung lain ketika menerobos masuk di pintu lantai satu gedung. “Paling ramai di bagian depan, tapi kalau kita ke tengah tidak terlalu padat,” katanya sambil mengelap keringat.

Sudah Naik
Senada diungkapkan Intan, warga Plaju. Dia mengaku sudah keliling mengitari lantai satu dan basement, namun belum mendapatkan mukena yang dicari. Menurutnya harga mukena yang ditawarkan pedagang sudah naik. “Padahal dua hari lalu kami ke sini, harga mukena biasa Rp 50 ribu, sekarang tidak dapat lagi. Kualitas paling standar saja capai Rp 110 ribu,” katanya. Begitupun untuk baju koko. Meski awalnya tidak berniat membeli baju koko, namun wanita paruh baya ini terpengaruh juga ketika ditawari pedagang. Dia membeli baju koko untuk suami dan anaknya. “Mending beli sekarang, takutnya nanti harganya naik lagi,” katanya sambil menunjukkan empat baju koko jenis bordir warna putih. Baju ini diakui akan dipakai saat salat Idul Fitri.

Sementara Asni, pedagang mengaku sejak Senin lalu pembeli mulai ramai. Kebanyakan warga mulai membeli pakaian buat keperluan salat Tarawih hingga keperluan lebaran. Kondisi ini hampir terjadi tiap tahun. Nanti diprediksi awal puasa, penjualan akan kembali turun dan diperkirakan mulai melonjak lagi saat pertengahan puasa.

Puncak penjualan akan terjadi seminggu sebelum lebaran. Wanita yang tinggal di Kertapati ini, jauh-jauh hari mengaku sudah menyiapkan stok dua kali lipat dari kondisi normal. Namun dia enggan merinci berapa jumlah unit pakaian yang disiapkan. “Ini barangnya kebanyakan dari Tanah Abang. Saya stok sejak sebulan lalu, untung harganya masih murah. Sekarang sudah banyak yang naik,”katanya. (why)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved