Jelang Ramadhan
Harga Daging Rp 90 Ribu/Kg
Seperti yang diperkirakan banyak orang, mendekati bulan Ramadan harga kebutuhan pokok akan melonjak drastis.
Penulis: admin | Editor: Bedjo
Kenaikan harga berlipat terhadap sejumlah bahan kebutuhan pokok jelang Ramadan tentu saja sudah biasa terjadi setiap tahunnya. Namun, tetap saja ini dianggap memberatkan bagi sebagian masyarakat apalagi mereka yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Di sisi lain, tekanan ekonomi dirasa semakin tinggi bagi sebagian lainnya. Terutama, mereka yang memang tidak ada hubungannya dengan momen Ramadan (non muslim).
“Bagi umat Islam mungkin sudah biasa harga naik jelang bulan puasa. Karena mereka juga sangat bergembira di bulan ini. Kita yang tidak berpuasa ya hanya menyesuaikan, dan berharap harga tidak naik lagi,” ujar Linda, salah seorang warga Tionghoa yang ditemui sedang belanja sembako di Pasar Cinde Palembang, Minggu (15/7).
Pendapat Linda mungkin ada benarnya. Namun yang pasti kenaikan harga juga menjadi masalah masyarakat secara keseluruhan. Apalagi kenaikan berlipat hanya disebabkan permintaan yang tinggi. Seperti halnya daging ayam, saat ini harga per kilogramnya Rp 35 ribu-Rp 36 ribu. Ini jauh meningkat dibanding harga normal Rp 25 ribu-Rp 26 ribu. Apalagi daging sapi, dengan harga jual Rp 85 ribu-Rp 90 ribu/kg saat ini.
Jelas kenaikannya berlipat ganda, karena normalnya hanya Rp 75 ribu.
“Hampir di semua pasar, harga daging sama. Memang naik, karena permintaan juga banyak. Apalagi menjelang puasa kan banyak yang gelar hajatan. Jadi daging banyak dicari,” ujar Herman, salah seorang penjual daging di Pasar Cinde.
Tidak ada yang tahu alasan pasti mengapa harga daging begitu tinggi di pasaran saat ini. Jika ditanyakan ke pedagang, jawabannya tidak jauh dari kebiasaan menjelang Ramadan dan tingginya permintaan. Demikian juga dikatakan Paula, penjual daging di Pasar 16 Palembang. Meski demikian, kata Paula, sejauh ini tidak sulit mencari daging sapi.
Pasokan daging dari dalam maupun luar kota masih cukup. Ia pun mengaku hanya menyesuaikan dan menyeragamkan harga pasaran saja.
“Intinya orang sudah maklum kalau mendekati lebaran daging itu mahal. Ya kita sebagai penjual tinggal menyesuaikan saja,” katanya.
Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok secara keseluruhan saat ini, menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Beberapa hari lalu, pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang menggelar pertemuan dengan sejumlah pelaku pasar dan pihak terkait lainnya. Tujuannya, tentu saja untuk menyiasati sekaligus menekan kenaikan harga di pasaran.
Dari pertemuan tersebut, disepakati bahwa Pemkot Palembang akan menggelar pasar murah sebanyak lima kali di sejumlah titik dalam wilayah Kota Palembang. Pasar murah ini akan dilaksanakan secara tentatif, dengan terlebih dahulu melihat perkembangan harga dan pasar. Demikian juga dengan standar harga dan lokasi pasar murah.
Rencananya Seberang Ulu 2 akan menjadi lokasi pertama tempat digelarnya pasar murah tersebut. Lalu Kecamatan Bukit Kecil, Ilir Barat 2 dan beberapa tempat lainnya.
“Pasar murah yang akan kita gelar nantinya, hanya salah satu upaya untuk meringankan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Makanya kita lihat dahulu lokasi yang tepat di mana saja,” ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kota Palembang, Yustianus. (mg1)