Pengusaha Bantah Jual SPBU
Pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang disebut
Penulis: admin | Editor: Bejoroy
Pemilik SPBU 24.306.28 Tanjung Raja,Hj Fatrijah didampingi Pengurus SPBU Devi Irwan, ditemui wartawan di tempat usahanya, Rabu (9/5) mengaku terkejut dengan pemberitaan di media massa yang menyebutkan ada empat SPBU yang akan dijual karena kesulitan membayar tagihan bank akibat pembatasan kuota BBM.
“Kami memang sempat terkejut dengan pemberitaan itu, kami langsung telepon bank ternyata tidak ada masalah,” kata Devi seraya membenarkan dengan pembatasan kuota yang dilakukan pihak Pertamina mengurangi pendapatan pihak SPBU tetapi tidak membuat usaha mereka kolaps. Yang terjadi katanya, justru antrean konsumen yang hampir setiap hari karena warga takut BBM di SPBU habis sehingga warga terus membeli BBM meskipun tangki kendaraan mereka masih ada.
Menurut Devi, dulu sebelum pembatasan kuota, ketika pihaknya belum merenovasi SPBU memang ada rencana mau dijual.
“Tapi sekarang tidak dijual, justru kita mau tambah lagi kalau bisa,” tegasnya sembari menambahkan ada anjuran supaya SPBU menyediakan fasilitas lebih untuk membuat konsumen betah seperti membangun minimarket dan toko makanan siap saji.
“Kami kira untuk apa dibangun fasilitas tersebut kalau BBM sering kosong, siapa yang mau datang,” ungkapnya.
Jadi, tambahnya tidak benar SPBU Tanjung Raja akan dijual, apalagi SPBU di Tanjung Raja satu-satunya. Soal rugi untung kata Devi, benar adanya tapi kalau rugi terus itu tidak benar.
“Dulu sebelum pembatasan kuota, SPBU memang mengalami untung lumayan, tetapi sekarang menurun karena SPBU sering tutup kehabisan BBM,” jelasnya seraya menegaskan pihaknya sampai saat ini tidak ada masalah dengan pembayaran kredit bank. Devi merincikan, SPBU Tanjung Raja memiliki tiga pompa, dua nozel (selang) untuk solar, empat selang untuk premium dan dua selang untuk pertamax.
Dia menyebutkan, saat ini antrean masyarakat di SPBU terjadi setiap kali BBM ada. Seperti saat ini, yang ada cuma premium untuk kendaraan roda dua saja sudah antrean panjang. Devi menyebutkan SPBU Tanjung Raja mendapat kuota 20 ribu liter setiap hari tetapi sering tidak sesuai kuota kadang 16 ribu liter.
Pantauan wartawan, dua SPBU di Jalintim, yakni SPBU Km 35 Indralaya dan SBPU Simpang Meranjat Indralaya Selatan kosong. Suasana di dua SPBU ini sepi tanpa aktivitas hanya ada beberapa mobil yang parkir menunggu BBM. Akibat kekosongan BBM ini warga menyerbu SPBU yang masih ada seperti SPBU Romi Herton di Jalinsum Palembang-Prabumulih atau SPBU di Palemraya dan lainnya. (trs)