Oknum Perwira Diduga Timbun BBM
Penangkapan puluhan jeriken dari tangan tiga warga yaitu Ariodila (42), Rodius (50), Supriyadi (28), karena dicurigai akan menimbun BBM jenis bensin.
Penulis: Andri Yanto | Editor: Sudarwan
Di sini petugas menyita sebanyak 25 jeriken dari tangan tiga warga, serta satu mobil yang dimodifikasi diduga milik oknum perwira yang ditinggal pemiliknya.
Informasi yang didapat Sripoku.com, penangkapan puluhan jeriken dari tangan tiga warga yaitu Ariodila (42), Rodius (50), Supriyadi (28), karena dicurigai akan menimbun BBM jenis bensin.
Modus yang dilakukan yaitu dengan cara membeli bensin di SPBU 24.3111.131 Karangan menggunakan motor, lalu memindahkannya ke jeriken.
Namun aksi ketiganya berhasil diketahui petugas Reskrim Polres Prabumulih dan langsung menangkapnya.
Tidak itu saja petugas juga menangkap mobil Panther BG 2540 MN karena kedapatan akan menimbun BBM.
Dan saat diperiksa ternyata tangki minyak telah dimodifikasi. Mobil tersebut diduga milik oknum perwira menengah yang ditinggal pemiliknya karena kedatangan petugas di SPBU Cambai.
Kapolres Prabumulih, AKBP Yerry Oskag SIK melalui KBO Reskrim Iptu H Mugi SH didampingi Kasubag Humas Ipda Untung S mengatakan, penangkapan tersebut untuk mengantisipasi penimbunan BBM pada kenaikan BBM pada April nanti.
Selain itu untuk ketiga pelaku tidak ditahan, tapi hanya dikenakan wajib lapor.
Modus yang dilakukan para pelaku yaitu dengan cara membeli pakai mobil dan motor berulang kali di SPBU tersebut. Lalu baru memindahkannya ke jeriken untuk ditimbun menjelang kenaikan BBM.
“Kita hanya mengamankan barang bukti 25 jeriken dan 4 mobil. Dan untuk mobil yang kedapatan tangkinya dimodifikasi masih dalam penyelidikan apakah milik oknum atau bukan,” ujarnya kepada Sripoku.com.
Terpisah, Manager SPBU Karangan Halim ketika dikonfirmasi wartawan saat diperiksa anggota reskrim mengatakan, bahwa SPBU-nya tidak melayani pengisian jeriken.
Ia juga membantah atas perkataan ketiga warga yang mengaku membeli bensin menggunakan jeriken dari SPBU-nya.
“SPBU kami tidak melayani pengisian jeriken karena ada pengawasan. Dan juga kami melakukan pembatasan saat pengisian BBM,” katanya.