Tsunami Aceh

7 Tahun Tsunami Aceh, Bantuan Rumah Cuma Mimpi

WARGA Aceh hari ini mengenang tujuh tahun

Penulis: admin | Editor: Bejoroy
WARGA  Aceh hari ini mengenang tujuh tahun bencana tsunami dengan menggelar doa bersama di sejumlah tempat. Isak tangis keluarga korban mewarnai zikir dan doa bersama.

Kamina dan Tumina, dua dari sejumlah korban gempa bumi dan gelomba tsunami di Kabupaten Aceh Barat, Senin (26/12) kembali dilanda kesedihan dan kekece-waan.

Ini karena di tengah peringatan tujuh tahun musibah gempa dan gelombang tsunami mereka masih bertahan di hunian sementara (huntara) sebab rumah yang pernah dijanjikan pemerintah belum juga jelas kapan dibangun.

Kamina (42), warga Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat masih bertahan di shelter kompleks bangunan pendapa bupati yang sedang dibangun. Kamina mengaku sejak tujuh tahun lalu dia menetap di hunian sementara yaitu di barak dan sebelumnya di tenda.

”Saat musibah tsunami lalu, anak saya lima orang meninggal,” ujar Kamina kepada Serambinews.com (Grup Tribunnews.com), Senin (26/12).

Dia bercerita telah beberapa kali memperjuangkan agar mendapat rumah tetapi belum juga ada kepastian. Karenanya dia berharap pemerintah segera membangun rumah bagi keluarga sebab sebelumnya dijanjikan akan dibantu melalui rumah kampung nelayan yang saat ini dalam pembangunan sebanyak 145 unit.

Hal senada juga dikeluhkan Tumina (46), yang bertahan di barak kompleks tanah pendapa Bupati Aceh Barat di Lapang, Meulaboh. Sebelum tsunami 26 Desember 2004 lalu, dia menetap di Kubang Gajah, Kecamatan Kuala, Nagan Raya.

”Setelah tsunami menerpa kami di sana, saya pindah ke Meulaboh, sebelumnya pernah saya urus rumah di sana, tetapi tidak diberikan, sehingga saya urus di Meulaboh yakni pindah tetapi di sini juga belum diberikan,” ujar Tumina.

Wanita mempunyai delapan anak ini, keluarganya menjadi korban tsunami sehingga dirinya terus berjuang bisa dapat rumah. Namun rumah jatah untuknya belum dibangun di Kubang Gajah. Ia sedih. Sebab sudah tujuh tahun musibah tsunami berlalu, tetapi masih bertahan di shelter dengan para korban lainnya.

Zikir
Warga Aceh hari ini mengenang tujuh tahun bencana tsunami dengan menggelar doa bersama di sejumlah tempat. Isak tangis keluarga korban mewarnai zikir dan doa bersama.

Seperti terlihat di Kuburan massal korban tsunami Ulee Lhue, Banda Aceh, Senin (26/12). Ribuan keluarga korban tsunami larut dalam doa dan zikir bersama. Mereka tak kuasa menahan tangis mengingat anggota keluarga dan saudara-saudaranya yang telah tiada.

Pemandangan serupa juga terlihat di Kuburan massal Siron, Aceh Besar. Di dua tempat ini bukan hanya umat Islam, umat Kristen dan Budha ikut berbaur mendoakan keluarga mereka yang menjadi korban pada tsunami 26 Desember 2004 silam.

Selain itu ratusan warga juga memadati Rumah Perahu di Lampulo Banda Aceh dan sejumlah tempat ibadah untuk mengenang tujuh tahun tsunami.
(tribunnews)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved